Gorontalo, (Antara) - Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan hutan di Provinsi Gorontalo banyak menyimpan keanekaragaman hayati yang harus dijaga dan dilestarikan oleh semua pihak, termasuk masyarakat.
"Seperti hutan yang ada di Kabupaten Bone Bolango, merupakan tempat simpanan flora fauna, kekayaan sumber daya hayati harus dilestarikan. Ini harus dititipkan ke anak dan cucu kita," kata Bupati belum lama ini.
Bupati juga menyinggung jenis burung maleo, ini merupakan satwa yang dilindungi populasinya, karena bisa saja warga tidak mengetahui dan selalu diburu.
Karena jumlah populasi maleo saat ini hanya berkisar 10-11 ribu ekor. Jumlah tersebut sebenarnya sudah peringatan bagi kita semua, karena sudah masuk tahap berbahaya.
Menurutnya, jangan sampai populasi maupun keberadaan maleo ini mengikuti jejak harimau Jawa yang sudah habis maupun punah.
"Jadi maleo ini sebenarnya sudah terancam punah. Saya berharap populasi maleo ini tidak boleh mengikuti jejak satwa-satwa lain yang sudah hilang atau punah," tambahnya.
Kegiatan penangkaran untuk jenis itu, salah satu upaya untuk bisa menyelamatkan satwa seperti maleo maupun jenis hewan lainnya.
Upaya saat ini dengan melakukan sosialisasi dan edukasi secara optimal. Kemudian harus ada sanksi secara tegas pelaku perusak satwa yang dilindungi.
Saat ini harus dipikirkan untuk menyelamatkan satwa seperti maleo yang merupakan satwa endemik ini dari ancaman kepunahan. Apalagi masih punya satwa dilindungi lainnya seperti anoa, babi rusa dan lain sebagainya.
(adv/humas)
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Seperti hutan yang ada di Kabupaten Bone Bolango, merupakan tempat simpanan flora fauna, kekayaan sumber daya hayati harus dilestarikan. Ini harus dititipkan ke anak dan cucu kita," kata Bupati belum lama ini.
Bupati juga menyinggung jenis burung maleo, ini merupakan satwa yang dilindungi populasinya, karena bisa saja warga tidak mengetahui dan selalu diburu.
Karena jumlah populasi maleo saat ini hanya berkisar 10-11 ribu ekor. Jumlah tersebut sebenarnya sudah peringatan bagi kita semua, karena sudah masuk tahap berbahaya.
Menurutnya, jangan sampai populasi maupun keberadaan maleo ini mengikuti jejak harimau Jawa yang sudah habis maupun punah.
"Jadi maleo ini sebenarnya sudah terancam punah. Saya berharap populasi maleo ini tidak boleh mengikuti jejak satwa-satwa lain yang sudah hilang atau punah," tambahnya.
Kegiatan penangkaran untuk jenis itu, salah satu upaya untuk bisa menyelamatkan satwa seperti maleo maupun jenis hewan lainnya.
Upaya saat ini dengan melakukan sosialisasi dan edukasi secara optimal. Kemudian harus ada sanksi secara tegas pelaku perusak satwa yang dilindungi.
Saat ini harus dipikirkan untuk menyelamatkan satwa seperti maleo yang merupakan satwa endemik ini dari ancaman kepunahan. Apalagi masih punya satwa dilindungi lainnya seperti anoa, babi rusa dan lain sebagainya.
(adv/humas)
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017