Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Peretas dikabarkan telah mencuri informasi
pribadi, seperti alamat email dan nomor kontak, jutaan akun Instgram.
Dilansir dari laman The Verge, kekutu atau bug yang membuka informasi kontak pengguna mempengaruhi jumlah akun yang diretas jauh lebih banyak dibanding apa yang Instagram semula katakan.
Kesalahan pada program perangkat lunak, yang nampaknya bertanggung jawab atas akun Selena Gomez yang diretas minggu ini, tersebut memungkinkan peretas untuk mencuri alamat email dan informasi nomor kontak jutaan akun.
Awalnya, Instagram, yang telah memperbaiki masalah tersebut, juga mengatakan bahwa peretasan itu terbatas pada pemegang akun yang terverifikasi. Namun, kabarnya kini pengguna yang tidak diverifikasi juga terpengaruh.
Beberapa jam setelah peretasan tersebut terungkap, peretas membuat database yang dapat dicari bernama Doxagram yang memungkinkan pengguna untuk mencari informasi kontak korban sebesar 10 dolar AS untuk per pencarian.
Peretas menyediakan daftar 1.000 akun yang mereka katakan tersedia untuk dicari di Doxagram, dan daftar tersebut mencakup 50 akun yang paling banyak diikuti di Instagram.
Instagram tidak menyebut berapa banyak akun yang terpengaruh, namun mengatakan "persentasenya sedikit dari keseluruhan jumlah akun Instagram," dikutip dari The Verge.
Saat ini ada lebih dari 700 juta akun Instagram yang aktif -- peretas mengatakan bahwa mereka memiliki informasi 6 juta pengguna. Kata sandi pengguna tidak terekspos dalam retasan tersebut, menurut Instagram.
Doxagram dilaporkan telah offline. Tidak jelas apakah platform tersebut akan kembali online. Instagram, menurut The Verge, juga tidak mengomentari apakah berusaha menutup situs tersebut atau tidak.
Namun, meski situs tersebut ditutup, informasi kontak untuk puluhan selebriti kabarnya telah bocor. Sebuah firma keamanan dunia maya bernama RepKnight mengatakan bahwa mereka menemukan informasi kontak sejumlah selebriti, termasuk:
Bagi selebriti dan pengguna dengan akun terverifikasi lainnya, peretasan ini bisa berarti harus mengganti nomor telepon, alamat email atau keduanya.
Namun, peretasan tersebut juga dapat menjadi jalan untuk masuk ke akun. Sepertinya itulah yang terjadi pada Selena Gomez, pengguna yang paling banyak diikuti di Instagram. Akunnya sempat diretas pada Senin (28/8), yang kemudian digunakan untuk memposting foto bugil mantan pacarnya, Justin Bieber.
Kabar ini berarti bahwa seluruh pengguna Instagram berisiko diretas. Instagram mengatakan tidak tahu akun mana yang terpengaruh atas serangan siber tersebut.
"Setelah analisis tambahan, kami telah menetapkan bahwa masalah ini berpotensi memengaruhi beberapa akun yang tidak terverifikasi," kata co-founder dan CTO Instagram, Mike Krieger, dalam sebuah posting blog, dilansir dari The Verge.
"Meskipun kami tidak dapat menentukan akun spesifik mana yang mungkin terkena dampaknya, kami yakin itu adalah persentase yang rendah untuk jumlah akun Instagram," sambung dia.
Perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya "bekerja sama dengan penegak hukum" untuk memerangi penjualan informasi curian.
"Kami mendorong pengguna untuk waspada terhadap keamanan akun mereka dan berhati-hati jika mereka menemukan aktivitas mencurigakan seperti panggilan masuk, teks dan email yang tidak dikenal," ujar Krieger.
"Keamanan dan keselamatan komunitas penting bagi kami, dan kami sangat menyesal hal ini terjadi," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Dilansir dari laman The Verge, kekutu atau bug yang membuka informasi kontak pengguna mempengaruhi jumlah akun yang diretas jauh lebih banyak dibanding apa yang Instagram semula katakan.
Kesalahan pada program perangkat lunak, yang nampaknya bertanggung jawab atas akun Selena Gomez yang diretas minggu ini, tersebut memungkinkan peretas untuk mencuri alamat email dan informasi nomor kontak jutaan akun.
Awalnya, Instagram, yang telah memperbaiki masalah tersebut, juga mengatakan bahwa peretasan itu terbatas pada pemegang akun yang terverifikasi. Namun, kabarnya kini pengguna yang tidak diverifikasi juga terpengaruh.
Beberapa jam setelah peretasan tersebut terungkap, peretas membuat database yang dapat dicari bernama Doxagram yang memungkinkan pengguna untuk mencari informasi kontak korban sebesar 10 dolar AS untuk per pencarian.
Peretas menyediakan daftar 1.000 akun yang mereka katakan tersedia untuk dicari di Doxagram, dan daftar tersebut mencakup 50 akun yang paling banyak diikuti di Instagram.
Instagram tidak menyebut berapa banyak akun yang terpengaruh, namun mengatakan "persentasenya sedikit dari keseluruhan jumlah akun Instagram," dikutip dari The Verge.
Saat ini ada lebih dari 700 juta akun Instagram yang aktif -- peretas mengatakan bahwa mereka memiliki informasi 6 juta pengguna. Kata sandi pengguna tidak terekspos dalam retasan tersebut, menurut Instagram.
Doxagram dilaporkan telah offline. Tidak jelas apakah platform tersebut akan kembali online. Instagram, menurut The Verge, juga tidak mengomentari apakah berusaha menutup situs tersebut atau tidak.
Namun, meski situs tersebut ditutup, informasi kontak untuk puluhan selebriti kabarnya telah bocor. Sebuah firma keamanan dunia maya bernama RepKnight mengatakan bahwa mereka menemukan informasi kontak sejumlah selebriti, termasuk:
- Aktor: Emma Watson, Emilia Clarke, Zac Efron, Leonardo DiCaprio, Channing Tatum.
- Musisi: Harry Styles, Ellie Goulding, Victoria Beckham, Beyoncé, Lady Gaga dan Rihanna, Taylor Swift, Katy Perry, Adele, Snoop Dogg, Britney Spears.
- Atlet: Floyd Mayweather, Zinedine Zidane, Neymar, David Beckham, Ronaldinho.
Bagi selebriti dan pengguna dengan akun terverifikasi lainnya, peretasan ini bisa berarti harus mengganti nomor telepon, alamat email atau keduanya.
Namun, peretasan tersebut juga dapat menjadi jalan untuk masuk ke akun. Sepertinya itulah yang terjadi pada Selena Gomez, pengguna yang paling banyak diikuti di Instagram. Akunnya sempat diretas pada Senin (28/8), yang kemudian digunakan untuk memposting foto bugil mantan pacarnya, Justin Bieber.
Kabar ini berarti bahwa seluruh pengguna Instagram berisiko diretas. Instagram mengatakan tidak tahu akun mana yang terpengaruh atas serangan siber tersebut.
"Setelah analisis tambahan, kami telah menetapkan bahwa masalah ini berpotensi memengaruhi beberapa akun yang tidak terverifikasi," kata co-founder dan CTO Instagram, Mike Krieger, dalam sebuah posting blog, dilansir dari The Verge.
"Meskipun kami tidak dapat menentukan akun spesifik mana yang mungkin terkena dampaknya, kami yakin itu adalah persentase yang rendah untuk jumlah akun Instagram," sambung dia.
Perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya "bekerja sama dengan penegak hukum" untuk memerangi penjualan informasi curian.
"Kami mendorong pengguna untuk waspada terhadap keamanan akun mereka dan berhati-hati jika mereka menemukan aktivitas mencurigakan seperti panggilan masuk, teks dan email yang tidak dikenal," ujar Krieger.
"Keamanan dan keselamatan komunitas penting bagi kami, dan kami sangat menyesal hal ini terjadi," tambah dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017