Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Koperasi dan UKM merancang dua skema
program bantuan perkuatan modal bagi wirausaha pemula untuk tahun
anggaran 2018.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan skema itu disusun untuk memperluas peserta penerima bantuan kewirausahaan sekaligus agar lebih merata di seluruh Tanah Air.
"Kewirausahaan tetap menjadi program prioritas Kemenkop dan UKM pada 2018. Karena itu, anggaran yang dialokasikan juga lebih besar agar penerimanya bisa lebih ditingkatkan jumlahnya," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Agus menjelaskan ada dua skema pendanaan yang akan diberlakukan pada Tahun Anggaran 2018 mendatang, yakni pertama skema Bantuan Pemerintah kepada Wirausaha Pemula (WP) dengan bantuan modal maksimal sebesar Rp13 juta.
Skema kedua adalah bantuan pinjaman yang harus dikembalikan atau bergulir melalui LPDB-KUMKM sebesar Rp25 juta hingga Rp50 juta.
Dalam skema yang pertama, calon WP akan lebih dulu mendapatkan pelatihan. Kemudian peserta pelatihan akan diwajibkan membuat proposal atau rencana bisnis untuk dinilai kelayakannya.
Proposal yang lolos seleksi akan mendapatkan bantuan modal usaha sesuai yang diajukan atau disesuaikan dengan tingkat kelayakan.
"Wirausaha pemula kami targetkan mencapai 1.700 hingga 1.800 peserta, yang sebelumnya direncanakan hanya 1.200 peserta," ucap Agus.
Sasaran penerimanya adalah para mahasiswa atau calon wirausaha dari berbagai daerah termasuk daerah tertinggal dan masyarakat berpendapatan rendah.
Oleh karena itu, Agus mengharapkan para mahasiswa bisa memanfaatkan skema ini untuk menyiapkan diri menjadi calon wirausaha.
Agus mengatakan, skema bantuan pemerintah untuk wirausaha pemula pada 2018 memang berbeda dengan skema WP 2017 yang menerapkan sistem e-proposal.
Tahun ini yang berlaku setiap calon WP mendaftarkan proposal secara daring dan juga menyaratkan sudah memiliki usaha minimal enam bulan dan memiliki sertifikat pelatihan.
Sedangkan skema bantuan pinjaman kedua menyasar para pengusaha muda, termasuk pegusaha muda dengan bisnis berbasis IT atau startup.
Dana yang dialokasikan untuk skema ini direncanakan sebesar Rp100 miliar dan dikelola melalui manajemen LPDB- KUMKM.
Asisten Deputi Bidang Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian Kemenkop dan UKM Talkah Badrus mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi skema WP tersebut kepada kelompok sasaran.
"Misalnya, sasarannya adalah mahasiswa, sebanyak 200 mahasiswa dikumpulkan untuk dilatih fokus proposal bisnis. Kemudian, peserta akan diminta membuat proposal untuk dikompetisikan, dan dinilai mana yang layak secara bisnis. Peserta yang lolos akan mendapat bantuan modal WP," jelas Talkah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mengatakan skema itu disusun untuk memperluas peserta penerima bantuan kewirausahaan sekaligus agar lebih merata di seluruh Tanah Air.
"Kewirausahaan tetap menjadi program prioritas Kemenkop dan UKM pada 2018. Karena itu, anggaran yang dialokasikan juga lebih besar agar penerimanya bisa lebih ditingkatkan jumlahnya," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Agus menjelaskan ada dua skema pendanaan yang akan diberlakukan pada Tahun Anggaran 2018 mendatang, yakni pertama skema Bantuan Pemerintah kepada Wirausaha Pemula (WP) dengan bantuan modal maksimal sebesar Rp13 juta.
Skema kedua adalah bantuan pinjaman yang harus dikembalikan atau bergulir melalui LPDB-KUMKM sebesar Rp25 juta hingga Rp50 juta.
Dalam skema yang pertama, calon WP akan lebih dulu mendapatkan pelatihan. Kemudian peserta pelatihan akan diwajibkan membuat proposal atau rencana bisnis untuk dinilai kelayakannya.
Proposal yang lolos seleksi akan mendapatkan bantuan modal usaha sesuai yang diajukan atau disesuaikan dengan tingkat kelayakan.
"Wirausaha pemula kami targetkan mencapai 1.700 hingga 1.800 peserta, yang sebelumnya direncanakan hanya 1.200 peserta," ucap Agus.
Sasaran penerimanya adalah para mahasiswa atau calon wirausaha dari berbagai daerah termasuk daerah tertinggal dan masyarakat berpendapatan rendah.
Oleh karena itu, Agus mengharapkan para mahasiswa bisa memanfaatkan skema ini untuk menyiapkan diri menjadi calon wirausaha.
Agus mengatakan, skema bantuan pemerintah untuk wirausaha pemula pada 2018 memang berbeda dengan skema WP 2017 yang menerapkan sistem e-proposal.
Tahun ini yang berlaku setiap calon WP mendaftarkan proposal secara daring dan juga menyaratkan sudah memiliki usaha minimal enam bulan dan memiliki sertifikat pelatihan.
Sedangkan skema bantuan pinjaman kedua menyasar para pengusaha muda, termasuk pegusaha muda dengan bisnis berbasis IT atau startup.
Dana yang dialokasikan untuk skema ini direncanakan sebesar Rp100 miliar dan dikelola melalui manajemen LPDB- KUMKM.
Asisten Deputi Bidang Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian Kemenkop dan UKM Talkah Badrus mengatakan pihaknya akan melakukan sosialisasi skema WP tersebut kepada kelompok sasaran.
"Misalnya, sasarannya adalah mahasiswa, sebanyak 200 mahasiswa dikumpulkan untuk dilatih fokus proposal bisnis. Kemudian, peserta akan diminta membuat proposal untuk dikompetisikan, dan dinilai mana yang layak secara bisnis. Peserta yang lolos akan mendapat bantuan modal WP," jelas Talkah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017