Pekanbaru, (Antara) - Vokalis Grup Band Geisha Navora Morina Sinaga atau dikenal Momo, langsung bertolak dari Jepang setelah mengetahui ayahnya, Jabonar Sinaga meninggal dunia di Provinsi Riau.
"Momo dari Jepang, lalu ke Singapura langsung ke Pekanbaru. Sekarang sedang dalam perjalanan dari Singapura. Datangnya mungkin siang ini," kata salah seorang Abang Momo, Fopin Sinaga di Pekanbaru, Rabu.
Ayah Momo diketahui meninggal dunia pada Selasa malam (19/9) di rumah di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Dia di sana sebagai kepala perwakilan Surat Kabar Riau pos, tapi tinggal di Pekanbaru bersama istrinya.
Mendengar kabar ayahnya meninggal, kata Fopin Momo langsung terkejut ketika disampaikan melalui pesan Whatsapp. Saat itu Momo masih di Jepang bersama suaminya, Nicola Reza Samudra, seorang pengusaha Mebel yang baru dinikahinya pada 8 April 2017.
Momo, lanjutnya, di Jepang tidak dalam urusan bermusik ataupun konser, namun urusan keluarga saja. Setelah dikabarkan, langsung suami Momo dan dirinya menelpon pihak keluarga di Pekanbaru.
Saat ini jasad Jabonar sudah sampai di rumah duka Jalan Kurnia, Pekanbaru pada pukul 05.00 WIB Rabu (20/9). Rencananya, ujar Fopin, pemakaman akan dilakukan Jumat (22/9) karena akan ada proses adat Batak Saor Matua dan prosesi Agama Kristen.
Jabonar Sinaga tutup usia pada umur 69 tahun meninggalkan istrinya T Nainggilan, empat anak laki-laki dan satu perempuan. Momo Geisha anak terakhir dan satu-satunya perempuan.
Jabonar dikenal sebagai wartawan senior di Provinsi Riau dan juga merupakan Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia Riau. Sebelum bergabung di JawaPos grup, Jabonar adalah wartawan koran "Mimbar Umum", salah satu koran tertua di Sumatera yang mulai terbit sejak tahun 1945.
Bahkan, pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar Provinsi Riau di Kabupaten Bengkalis pada Mei 2014 lalu, Jabonar dianugrahi Piagam Penghargaan atas Pengabdiannya selama 30 tahun di profesi jurnalistik. Selain itu, Ia dikenal sebagai Tokoh Masyarakat di kalangan masyarakat Batak yang cukup dihormati di Provinsi Riau.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Momo dari Jepang, lalu ke Singapura langsung ke Pekanbaru. Sekarang sedang dalam perjalanan dari Singapura. Datangnya mungkin siang ini," kata salah seorang Abang Momo, Fopin Sinaga di Pekanbaru, Rabu.
Ayah Momo diketahui meninggal dunia pada Selasa malam (19/9) di rumah di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Dia di sana sebagai kepala perwakilan Surat Kabar Riau pos, tapi tinggal di Pekanbaru bersama istrinya.
Mendengar kabar ayahnya meninggal, kata Fopin Momo langsung terkejut ketika disampaikan melalui pesan Whatsapp. Saat itu Momo masih di Jepang bersama suaminya, Nicola Reza Samudra, seorang pengusaha Mebel yang baru dinikahinya pada 8 April 2017.
Momo, lanjutnya, di Jepang tidak dalam urusan bermusik ataupun konser, namun urusan keluarga saja. Setelah dikabarkan, langsung suami Momo dan dirinya menelpon pihak keluarga di Pekanbaru.
Saat ini jasad Jabonar sudah sampai di rumah duka Jalan Kurnia, Pekanbaru pada pukul 05.00 WIB Rabu (20/9). Rencananya, ujar Fopin, pemakaman akan dilakukan Jumat (22/9) karena akan ada proses adat Batak Saor Matua dan prosesi Agama Kristen.
Jabonar Sinaga tutup usia pada umur 69 tahun meninggalkan istrinya T Nainggilan, empat anak laki-laki dan satu perempuan. Momo Geisha anak terakhir dan satu-satunya perempuan.
Jabonar dikenal sebagai wartawan senior di Provinsi Riau dan juga merupakan Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia Riau. Sebelum bergabung di JawaPos grup, Jabonar adalah wartawan koran "Mimbar Umum", salah satu koran tertua di Sumatera yang mulai terbit sejak tahun 1945.
Bahkan, pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar Provinsi Riau di Kabupaten Bengkalis pada Mei 2014 lalu, Jabonar dianugrahi Piagam Penghargaan atas Pengabdiannya selama 30 tahun di profesi jurnalistik. Selain itu, Ia dikenal sebagai Tokoh Masyarakat di kalangan masyarakat Batak yang cukup dihormati di Provinsi Riau.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017