Pekanbaru (ANTARA GORONTALO)
- Vokalis grup band Geisha, Narova Morina Sinaga, atau dikenal sebagai
Momo Geisha, mengungkapkan peran penting sang ayah, Jabonar Sinaga,
dalam keberhasilan karir musiknya.
Momo menuturkan bagaimana
sang ayah, yang meninggal dunia pada usia 69 tahun pada Selasa malam
(19/9), sudah menempa dia sejak kecil.
Menurut Momo, ketegasan
dan disiplin yang ditanamkan sang ayah kepadanya sejak kecil punya peran
besar dalam pencapaiannya di dunia musik.
Dia juga mengenang bagaimana ayahnya sering secara tidak langsung memuji dan membanggakan prestasinya.
"Dari kecil kalau ada tamu datang saya dipanggil, dikenalin. Bapak
ceritain aku ke temannya, lalu aku disuruh salam, 'Morina juara satu
ia'... Ini kata Uda," katanya kepada Antara.
"Bapak dari aku waktu kecil selalu banggain aku ke temannya,
saudaranya, walaupun di depan kita enggak pernah ngomong dan langsung
memuji, karena Bapak orangnya gengsian untuk memuji, tetapi aku tahu
dia bangga atas karirku," ujar Momo.
Dia tidak menyangka
bapaknya pergi begitu cepat, dan mengungkapkan rencana-rencananya untuk
sang bapak yang belum sempat terwujud.
"Saya sangat ingin membawa
ayah jalan-jalan tetapi ia memang belum dan tidak pernah mau, almarhum
orangnya pekerja keras dan gigih dalam mencari hidup," tutur Momo,
matanya terlihat berkaca- kaca.
Momo mengatakan dia pernah mengajak ayahnya berlibur ke Bali, namun
gagal karena sang ayah memilih menyelesaikan tugas dan tanggung jawab
sebagai penasihat dan pekerja di harian Riau Pos.
Momo memulai
karir musik dari grup band bernama Jingga, yang personelnya meliputi
Febri (drummer), Robby Satria (gitaris), Ahmad Rasyid atau Aan
(gitaris), Rahmad Ramadhan atau Amek (keyboardist) dan Ashari Aulia atau
Nard (bassis).
Nama Jingga melambung setelah menjadi finalis ajang A Mild Live
Wanted di 2007, dan sempat meluncurkan beberapa single seperti "Untuk
Selamanya", "Sya La La", "Cinta Lama Bersemi Kembali" (CLBK) dan
"Cintaku Hilang".
Setelah Febri pindah ke kota lain untuk studi dan meninggalkan grup, personel Jingga memutuskan untuk menggunakan nama Geisha.
"Kita
mengambil sisi positifnya, yaitu penghibur, karena tujuan Geisha untuk
menghibur penggemar, yang kita anggap raja," kata Momo.
Geisha mengawali karir dari panggung ke panggung, melalui perjalanan keras sebelum sukses seperti sekarang.
"Kita pernah dibayar pakai nasi sama es teh manis doang, dibayar
pakai beras juga pernah. Itu waktu di Pekan Baru," kata Momo.
Geisha meneken kontrak dengan Musica Studios pada 2009. Album
pertama mereka, "Anugrah Terindah", keluar September 2009 yang meliputi
single "Jika Cinta Dia". Album ini menjadi album Indonesia terlaris
ketiga sepanjang 2010.
Album kedua mereka yang berjudul "Meraih
Bintang" juga menempati posisi puncak album terlaris sepanjang 2011
selama tujuh minggu. Single "Cinta dan Benci" dari album ini berhasil
masuk top 25 lagu 2011.
Selang dua tahun, Geisha hadir dengan album ketiga "Seleksi Hits",
menampilkan lagu hit seperti "Jika Cinta Dia" dan "Kamu Yang Pertama".
Momo Geisha bertutur tentang peran penting sang ayah
Kamis, 21 September 2017 13:16 WIB