Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menggelar Konferensi Danau Nusantara 2017 yang dihadiri daerah-daerah yang memiliki danau di Indonesia," Jumat.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan tema dari kegiatan itu adalah "Penyelamatan Ekosistem Danau Berbasis Transdisipliner" yang pelaksanaannya dilakukan dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
"Hari ini kita mengundang para kepala daerah dalam rangka membicarakan penyelamatan danau, dan juga dihadiri sejumlah departemen dan Deputi Staf Kepresidenan," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan adanya kegiatan itu diharapkan pemerintah daerah bisa bersatu melalui forum pemerintah daerah pemilik danau, wadah bagi komunikasi daerah serta media perjuangan daerah ke tingkat pusat.
"Danau Limboto dan 14 danau yang krisis lainnya telah diperhatikan oleh pemerintah pusat, dan pada tahun depan akan diupayakan untuk konservasi dan untuk danau yang belum mendapat perhatian pemerintah diminta juga untuk menjadi perhatian," ungkapnya.
Karena menurut Nelson danau merupakan sumber daya alam yang harus dilestarikan di Indonesia.
Sementara itu, Sekjen Apkasi yang juga menjabat sebagai Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah, pada sambutannya mengatakan apresiasinya terkait kegiatan tersebut.
"Danau adalah sumber kehidupan, sumber penyediaan air dan tangkapan air serta sumber pendapatan daerah," katanya.
Ia mengungkapkan danau bisa menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar, dan sekarang dengan kondisi degradasi lingkungan yang terjadi, menyebabkan krisis air yang ada di danau.
"Hal itu menyebabkan erosi dan pendangkalan akibat sedimentasi, Oleh karena itu kita berharap seluruh daerah yang punya danau harus bersinergi membenahi hulu karena disitulah letak masalahnya," ungkapnya.
Oleh karena itu kata Nurdin, pada kegiatan tersebut semua pemangku kebijakan duduk bersama membahas tentang danau.
"Kita berharap hal ini bisa dilanjutkan, mungkin sekali dalam tiga bulan di berbagai kabupaten yang memiliki danau agar kita bisa berbagi pengalaman," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan tema dari kegiatan itu adalah "Penyelamatan Ekosistem Danau Berbasis Transdisipliner" yang pelaksanaannya dilakukan dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
"Hari ini kita mengundang para kepala daerah dalam rangka membicarakan penyelamatan danau, dan juga dihadiri sejumlah departemen dan Deputi Staf Kepresidenan," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan adanya kegiatan itu diharapkan pemerintah daerah bisa bersatu melalui forum pemerintah daerah pemilik danau, wadah bagi komunikasi daerah serta media perjuangan daerah ke tingkat pusat.
"Danau Limboto dan 14 danau yang krisis lainnya telah diperhatikan oleh pemerintah pusat, dan pada tahun depan akan diupayakan untuk konservasi dan untuk danau yang belum mendapat perhatian pemerintah diminta juga untuk menjadi perhatian," ungkapnya.
Karena menurut Nelson danau merupakan sumber daya alam yang harus dilestarikan di Indonesia.
Sementara itu, Sekjen Apkasi yang juga menjabat sebagai Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah, pada sambutannya mengatakan apresiasinya terkait kegiatan tersebut.
"Danau adalah sumber kehidupan, sumber penyediaan air dan tangkapan air serta sumber pendapatan daerah," katanya.
Ia mengungkapkan danau bisa menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar, dan sekarang dengan kondisi degradasi lingkungan yang terjadi, menyebabkan krisis air yang ada di danau.
"Hal itu menyebabkan erosi dan pendangkalan akibat sedimentasi, Oleh karena itu kita berharap seluruh daerah yang punya danau harus bersinergi membenahi hulu karena disitulah letak masalahnya," ungkapnya.
Oleh karena itu kata Nurdin, pada kegiatan tersebut semua pemangku kebijakan duduk bersama membahas tentang danau.
"Kita berharap hal ini bisa dilanjutkan, mungkin sekali dalam tiga bulan di berbagai kabupaten yang memiliki danau agar kita bisa berbagi pengalaman," tambahnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017