Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Gorontalo melakukan pendampingan kepada petani di Kabupaten Boalemo, dalam memproduksi beras organik.

Peneliti BPTP Gorontalo Anas Zubair menjelaskan secara teknis produksi beras organik petani di Boalemo sudah memenuhi syarat, karena hasil analisis dari Sucofindo tidak ditemukan pestisida.

"Sudah ada surat dari Sucofindo, cuma memang kita belum urus sertifikat organik untuk mendapatkan logo pangan organik, karena harganya lumayan mahal, sekitar Rp35 juta," kata Anas, Sabtu.

Di lokasi percontohan seluas 2 Hektare tersebut, selama lima kali musim tanam sudah tidak menggunakan pupuk atau obat-obatan berbahan kimia.

Bahkan dalam dua musim tanam terakhir, petani diberikan pupuk organik cair hasil buatan Balutbangtan BPTP Gorontalo, mereka diberikan bantuan pupuk organik cair buatan BPTP.

"Kita berikan mereka pupuk organik cair, bahkan saat ini kita bantu ajarkan mereka untuk produksi pupuk organik sendiri, karena bahannya tersedia di alam bebas, bahkan ada beberapa di antara mereka yang sudah bisa produksi sendiri," ujarnya.

Lokasi lahan produksi beras organik jauh dari jalan umum, sehingga tidak terkontaminasi dari asap kendaraan bermotor ataupun asap pabrik, selain itu pengairannya pun tidak tercampur air limbah rumah tangga.

"Bahkan kami menyediakan sumur suntik di lokasi lahan produksi beras organik," ujarnya.

Menurutnya banyak manfaat yang bisa didapatkan petani, selain produksi yang tidak harus membeli pupuk kimia, harga jualpun cukup tinggi.

Berbeda dengan beras biasanya, dengan proses perawatan organik itu sendiri akan dapat memperbaiki struktur dan kesuburan tanah serta membangun ekosistem yang berkelanjutan.

Ia mengakui meski baru 2 hektare lahan percontohan, sudah ada beberapa petani di Boalemo yang mulai mengikuti produksi organik, tapi belum bisa dikatakan beras organik, karena mereka saat ini baru dua kali musim tanam tidak menggunakan pupuk berbahan kimia.

"Saat ini ada sekitar 6 ton beras organik hasil produksi petani Boalemo," tutupnya.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017