Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap percepatan pengembangan Pelabuhan Anggrek, yang direncanakan dimulai tahun 2019.

"Pemkab Gorontalo Utara sangat berharap percepatan pengembangan pelabuhan ekspor-impor itu, agar lebih optimal melayani pengapalan peti kemas dari dan menuju ke pelabuhan antarwilayah seperti di Pulau Jawa dan luar negeri," kata Wakil Bupati Roni Imran pada keikutsertaannya terkait rencana kerja sama pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gorontalo, Paguyaman dan Kwandang (Gopandang) di Kecamatan Anggrek, Jumat.

Kapasitas pelabuhan Anggrek dapat dilabuh kapal berbobot 20.000 ton dengan panjang dermaga mencapai 303 meter dan lebar 31 meter, terdiri dari dermaga kargo dengan panjang 153 meter dan lebar 12 meter.

Dermaga peti kemas panjang 150 meter, lebar 20 meter. Sedangkan kedalamannya mencapai 9-40 meter, pasang tertinggi 14 meter dan pasang terendah 10,5 meter.

Pemkab kata Wakil Bupati, telah mengusulkan pengembangan pelabuhan ini dengan harapan bisa meningkat dari rencana Kementerian Perhubungan RI berdasarkan rencana induk pelabuhan 100 meter, bisa ditambah menjadi 200-500 meter.

Peningkatan panjang dermaga, termasuk perluasan dermaga kargo dan peti kemas sangat penting kata Wakil Bupati, agar bisa menunjang aktivitas ekspor dan impor khususnya beberapa komoditas unggulan dari daerah ini.

Seperti ekspor jagung ke Filipina, molase ke Korea dan Filipina.

Serta juga impor aspal dari Tiongkok, Singapura dan Korea, termasuk impor "las sugar" dari Bangkok.

Saat ini, fasilitas penunjang yang ada di pelabuhan Anggrek yaitu, kantor imigrasi, kantor pelabuhan, rumah dinas, terminal penumpang, gudang seluas enam ratus meter persegi, pos jaga, lapangan penumpukkan, lapangan parkir, fasilitas listrik dan air serta peralatan bongkar muat berkapasitas 10 ton.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017