Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Penjualan daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mengalami penurunan.

Pantauan ANTARA, di pasar Sentral Kota Gorontalo, stok ayam yang dijual di lapak pedagang masih banyak akibat kurangnya pembeli.

Hamdun Yahya, salah seorang pedagang ayam potong, Rabu, mengatakan saat ini penjualan masih sepi karena belum musim hajatan, walaupun harga ayam potong sudah turun dari Rp60 ribu/ekor menjadi Rp55 ribu/ekor.

"Pada bulan Safar nanti, selalu banyak pesta ataupun hajatan, saat ini kita mengandalkan dari pelanggan rumah makan saja, serta sesekali untuk kebutuhan rumah tangga," ujarnya.

Ia mengaku saat ini dalam sehari hanya mampu menjual 100 ekor ayam saja, berbeda jika sedang musim hajatan yang bisa menjual hingga 200 ekor ayam.

"Alhamdulillah masih ada langganan dari sejumlah rumah makan dan warga yang setiap hari membeli daging ayam, walaupun pembeliannya tidak banyak," tambahnya.

Sementara itu Yanti Darise, salah seorang pemilik rumah makan Lis di Kota Gorontalo mengaku harga daging ayam saat ini cukup terjangkau.

"Saya kan menjual ayam lalapan, jadi setiap hari selalu membeli ayam di pasar, harga ayam yang cukup terjangkau membuat saya bisa memperoleh sedikit keuntungan karena menjual ayam lalapan dengan harga Rp10 ribu/porsi," ucapnya.

Menurutnya, jika harga ayam naik, sulit bagi untuk berjualan ayam lalapan karena keuntungan yang di dapat bisa jadi tidak ada, dengan murahnya harga jual makanan miliknya.

"Semoga harga ayam selalu stabil, sehingga saya sebagai masyarakat dan juga penjual makanan tidak terbebani," tutup Yanti.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017