Gorontalo, (Antara) - Perajin anyaman Rotan Indah di Desa Luwoo, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo memadukan rotan dan eceng gondok sebagai bahan dasar pembuatan berbagai jenis kerajinan.

"Sejak September 1980 saya memulai usaha anyaman rotan ini sendirian, dengan bermodalkan Rp15 ribu sebagai dana awal pembelian bahan baku pembuatan 1 set kursi," ujar Suranip Abdul, sebagai pemilik usaha anyaman Rotan Indah setelah di wawancarai di tempat usahanya, Sabtu.

Ia mengatakan mulai langkahnya pasokan rotan ke Gorontalo membuat dirinya berpikir keras untuk mencari inovasi baru agar kerajinannya tetap bisa terjual dipasaran.

"Karena mulai langkahnya rotan membuat saya akhirnya mencoba inovasi baru, yakni mengolaborasikan rotan dengan eceng gondok sebagai bahan baku anyaman", ujarnya.

Pria yang kerap disapa sunarip ini menambahkan bahwa inovasi ini muncul ketika melihat keadaan danau Limboto yang kini 1/3 permukaannya telah ditutupi oleh gulma eceng gondok ini.

"Bagi orang lain memang eceng gondok dianggap mengganggu, tetapi bagi kami usahawan mikro kecil dan menengah, eceng gondok ini merupakan ladang penghasilan yang membawa berkah bagi kami," ungkapnya.

Ia menjelaskan setiap bulannya usaha Rotan Idahnya bisa memproduksi hingga 3.000 unit/bulan.

"Hasil produksi biasa kami distribusikan lebih banyak keluar daerah. Biasanya kami mengirimkan 80 persen hasil produksi ke Manado, Sulawesi Utara dan 20 persen dipasok ke beberapa toko yang berada di Gorontalo," tutupnya.

Dengan menjual kembali hasil anyaman yang telah dibuat, menjadikan usaha yang terletak di kecamatan telaga jaya ini berkembang pesat.

"Setelah berkembang saya akhirnya menambah beberapa karyawan terampil pada usaha anyaman rotan ini, yang tak lain adalah saudara dan juga para tetangga sekitar," jelasnya.

Pewarta: Siti Hardianti Bawenti

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017