Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sentra usaha pot bunga yang berlokasi di Kelurahan Tomulobutau Induk, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo lagi lesu, disebabkan kekurangan pesanan.

Heriyanto Beu, salah seorang pedagang pot bunga di daerah tersebut, Senin, mengatakan dalam tiga bulan terakhir penjualan pot bunga mengalami penurunan yang cukup drastis.

"Biasanya setiap hari ada lima bahkan lebih pot bunga yang terjual, namun saat ini satu orang pembeli saja jarang," keluhnya.

Heriyanto berharap ada kegiatan ataupun festival yang digelar oleh pemerintah setempat dalam rangka memperkenalkan dan meningkatkan minat serta keperluan masyarakat akan pot bunga. Salah satunya dengan Festival Bunga.

"Saat ini penjualan kami masih terbantu dengan adanya pesanan dari sekolah dan instansi di Kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo, seperti di Kabupaten Gorontalo Utara, Pohuwato dan Boalemo," jelas dia.

Sementara itu Ismail Rahman salah, seorang pembuat pot bunga menjelaskan saat ini harga bahan dasar pembuatan pot seperti semen dan pasir mengalami kenaikan.

"Lesunya penjualan pot bunga cukup memberatkan, di saat harga bahan dasar naik dan kami tidak dapat menaikkan harga jual pot kepada konsumen," ungkapnya.

Ismail menjelaskan penjualan pot bunga di Kota Gorontalo sepi, namun pemesanan banyak datang dari luar daerah.

"Pemasaran lebih banyak datang dari daerah Sulawesi Tengah, Kabupaten Boalemo dan Pohuwato. Kami berharap pasaran lokal Kota Gorontalo dapat kembali bergairah agar industri pot bunga terus berjalan," jelasnya.

Harga pot bunga produksi Kota Gorontalo di jual bervariasi mulai harga Rp10 ribu/buah hingga Rp200 ribu/buah tergantung ukuran dan bentuknya.

Pewarta: Siti Hardianti Bawenti

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017