Padang (ANTARA GORONTALO ) - Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Sumbar
menyatakan kegiatan wisata "Pasa Siti Nurbaya" yang diselenggarakan pada
26 November 2017 di lapangan sepak bola Gunung Padang, Kota Padang,
dapat mengangkat budaya lokal.
"Pasa Siti Nurbaya merupakan program Genpi nasional yang mengangkat konsep pasar di setiap daerah. Untuk Sumbar, kami menggunakan nama Siti Nurbaya karena ia merupakan legenda yang sudah dikenal banyak orang," kata Koordinator Genpi Sumbar, Aris Purnama di Padang, Minggu.
"Pasa Siti Nurbaya" ini mempunyai konsep pasar tradisional yang menawarkan aneka kuliner dan pelbagai kerajinan khas Minangkabau yang digabungkan dengan hiburan masyarakat berupa permainan anak nagari, kesenian Minangkabau, lomba foto, serta pemilihan Syamsul Bahri dan Siti Nurbaya.
"Selain menyajikan kuliner tradisional, kami akan mengangkat budaya lokal, karena di sini selain menampilkan berbagai jenis tari dan permainan anak nagari. Kami juga memberikan antraksi balance madam yakni suatu kesenian pada masa Belanda dulu yang sudah lama tidak ditampilkan kembali," jelasnya.
"Pasa Siti Nurbaya" ini akan digelar tiga kali, bila nanti terbukti mendapat antusias yang bagus dari masyarakat, rencananya diadakan setiap Minggu.
"Sementara kita coba bikin tiga kali dalam sebulan. Nantinya akan diadakan setiap minggu," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi mengapresiasi kegiatan yang digagas Genpi untuk mengangkat budaya lokal serta meningkatkan perekonomian masyarakat pedagang.
"Pasa Siti Nurbaya merupakan gagasan oleh Generasi pesona Indonesia (Genpi) bersama kelompok sadar wisata Siti Nurbaya yang harus diapresiasi karena dapat menyediakan kuliner khas Minangkabau kepada wisatawan dan masyarakat serta dapat memperdayakan masyarakat pedagang," tambahnya.
Medi mengatakan karena kegiatan ini baru pertama kali diadakan, ia berharap ke depannya akan berkelanjutan, karena kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Pasa Siti Nurbaya merupakan program Genpi nasional yang mengangkat konsep pasar di setiap daerah. Untuk Sumbar, kami menggunakan nama Siti Nurbaya karena ia merupakan legenda yang sudah dikenal banyak orang," kata Koordinator Genpi Sumbar, Aris Purnama di Padang, Minggu.
"Pasa Siti Nurbaya" ini mempunyai konsep pasar tradisional yang menawarkan aneka kuliner dan pelbagai kerajinan khas Minangkabau yang digabungkan dengan hiburan masyarakat berupa permainan anak nagari, kesenian Minangkabau, lomba foto, serta pemilihan Syamsul Bahri dan Siti Nurbaya.
"Selain menyajikan kuliner tradisional, kami akan mengangkat budaya lokal, karena di sini selain menampilkan berbagai jenis tari dan permainan anak nagari. Kami juga memberikan antraksi balance madam yakni suatu kesenian pada masa Belanda dulu yang sudah lama tidak ditampilkan kembali," jelasnya.
"Pasa Siti Nurbaya" ini akan digelar tiga kali, bila nanti terbukti mendapat antusias yang bagus dari masyarakat, rencananya diadakan setiap Minggu.
"Sementara kita coba bikin tiga kali dalam sebulan. Nantinya akan diadakan setiap minggu," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi mengapresiasi kegiatan yang digagas Genpi untuk mengangkat budaya lokal serta meningkatkan perekonomian masyarakat pedagang.
"Pasa Siti Nurbaya merupakan gagasan oleh Generasi pesona Indonesia (Genpi) bersama kelompok sadar wisata Siti Nurbaya yang harus diapresiasi karena dapat menyediakan kuliner khas Minangkabau kepada wisatawan dan masyarakat serta dapat memperdayakan masyarakat pedagang," tambahnya.
Medi mengatakan karena kegiatan ini baru pertama kali diadakan, ia berharap ke depannya akan berkelanjutan, karena kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017