Gorontalo, (Antara) - Mantan pemain Timnas Indonesia Okto Maniani mengkritisi lapangan sepak bola di pusat Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

Okto mengatakan, struktur lapangan di sana memang tidak layak untuk sebuah pertandingan resmi. Jika hujan datang, pasti tergenang air dan tidak rata. Padahal banyak generasi muda yang berbakat di daerah itu.

Maka ia mengharapkan ada perbaikan di lapangan tersebut, sehingga generasi muda bisa mengasah bakatnya, khususnya di sepak bola.

"Mungkin pemerintah kecamatan bisa mendorong pemerintah kabupaten untuk memperbaiki lapangan, agar ke depan, para generasi muda bisa bermain dengan bakat yang mereka miliki,? katanya Okto.

Sebelumnya, sebanyak dua kali pertandingan Okto Maniani perkuat tim lokal Persatuan Sepak Bola Pinontoyonya (Perspin). Ia berlaga di delapan besar dan final memperebutkan peringkat satu khusus di Kabupaten Gorontalo Utara.

Pertandingan sepak bola itu diselenggarakan Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) untuk Kecamatan Atinggola. Ajang itu bernama "Apdesi Cup" yang pertama kali digelar oleh seluruh persatuan kepala desa di kecamatan itu.

Hasilnya, Perspin meraih peringkat satu, setelah mengalahkan tim dari Desa Ilomata dengan skor 2-1 untuk Perspin. Dengan begitu, Perspin menjadi tim yang pertama memegang piala bergilir tersebut.

Sementara itu, Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin mengapresiasi kegiatan olah raga yang diselenggarakan Apdesi di Kecamatan Atinggola. Kegiatan itu menurutnya sukses karena banyak penontong yang datang melihatnya, meski hujan.

Merespon kritikan Okto Maniani, Bupati Indra mengaku telah mengusulkan 10 lapangan sepak bola ke Kementerian Pemuda dan Olah Raga, untuk daerah tersebut. Ia juga mengaku telah bertemu dengan menteri untuk membicaran hal tersebut.

"Termasuk kita meminta untuk model stadion, karena kita berada di tengah poros Gorontalo," imbuhnya.

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017