Lebak (ANTARA GORONTALO) - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan panas
bumi Gunung Endut dapat memenuhi pasokan energi listrik untuk kebutuhan
masyarakat di daerah itu.
"Kami minta panas bumi Gunung Endut dapat mengatasi krisis pasokan energi listrik," katanya di Lebak, Banten, Senin.
Selama ini, masyarakat pedalaman Kabupaten Lebak kerapkali mengeluhkan pasokan listrik mengalami pemadaman.
Bahkan, jaringan listrik mengalami padam hingga berlangsung lama, terlebih curah hujan tinggi.
Pemerintah daerah mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dapat mengoptimalkan potensi panas bumi Gunung Endut itu.
Potensi panas bumi di Kecamatan Sobang dapat memasok energi listrik di wilayah Provinsi Banten dan DKI Jakarta.
Namun, potensi panas bumi tersebut hingga kini belum dioptimalkan oleh Kementerian ESDM.
Dalam penelitian itu potensi panas bumi Gunung Endut berkapasitas 80 MW sehingga membantu penambahan pasokan energi listrik wilayah Banten-DKI Jakarta.
"Kami yakin jika potensi panas bumi itu dioptimalkan maka tidak ada lagi warga Lebak mengalami "byar pret" atau mati," katanya.
Bupati mengatakan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sangat membantu pasokan jaringan listrik, terutama untuk kebutuhan rumah tangga, industri dan peternakan.
Apalagi, wilayah Kabupaten Lebak begitu tumbuh perumahan di kawasan kota mandiri Maja juga tumbuhnya kawasan industri.
Begitu juga sektor pertanian, peternakan dan memerlukan pasokan sumber energi listrik.
Panas bumi Gunung Endut Kabupaten Lebak pada posisi geografis daerah penyelidikan terletak pada posisi antara 106?15,22-106?22,39, BT dan 6?34,4-6?41,4, LS.
Daerah panas bumi Gunung Endut berupa mata air panas yang muncul di beberapa lokasi manifestasi di daerah Cikawah dan Handeuleum.
Mata air panas Cikawah 1 dan Cikawah 2 berada di bagian barat kaki Gunung Endut bersuhu 53 - 88?C, pH 7.74 - 7.98 dan debit sekitar 5 liter/detik.
"Kami berharap panas bumi Gunung Endut bisa mengatasi krisis pasokan listrik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Kami minta panas bumi Gunung Endut dapat mengatasi krisis pasokan energi listrik," katanya di Lebak, Banten, Senin.
Selama ini, masyarakat pedalaman Kabupaten Lebak kerapkali mengeluhkan pasokan listrik mengalami pemadaman.
Bahkan, jaringan listrik mengalami padam hingga berlangsung lama, terlebih curah hujan tinggi.
Pemerintah daerah mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dapat mengoptimalkan potensi panas bumi Gunung Endut itu.
Potensi panas bumi di Kecamatan Sobang dapat memasok energi listrik di wilayah Provinsi Banten dan DKI Jakarta.
Namun, potensi panas bumi tersebut hingga kini belum dioptimalkan oleh Kementerian ESDM.
Dalam penelitian itu potensi panas bumi Gunung Endut berkapasitas 80 MW sehingga membantu penambahan pasokan energi listrik wilayah Banten-DKI Jakarta.
"Kami yakin jika potensi panas bumi itu dioptimalkan maka tidak ada lagi warga Lebak mengalami "byar pret" atau mati," katanya.
Bupati mengatakan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sangat membantu pasokan jaringan listrik, terutama untuk kebutuhan rumah tangga, industri dan peternakan.
Apalagi, wilayah Kabupaten Lebak begitu tumbuh perumahan di kawasan kota mandiri Maja juga tumbuhnya kawasan industri.
Begitu juga sektor pertanian, peternakan dan memerlukan pasokan sumber energi listrik.
Panas bumi Gunung Endut Kabupaten Lebak pada posisi geografis daerah penyelidikan terletak pada posisi antara 106?15,22-106?22,39, BT dan 6?34,4-6?41,4, LS.
Daerah panas bumi Gunung Endut berupa mata air panas yang muncul di beberapa lokasi manifestasi di daerah Cikawah dan Handeuleum.
Mata air panas Cikawah 1 dan Cikawah 2 berada di bagian barat kaki Gunung Endut bersuhu 53 - 88?C, pH 7.74 - 7.98 dan debit sekitar 5 liter/detik.
"Kami berharap panas bumi Gunung Endut bisa mengatasi krisis pasokan listrik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017