Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo mengedukasi siswa untuk mencegah korupsi sejak dini melalui lomba pidato singkat sebagai rangkaian peringatan Hari Anti Korupsi Internasional, Kamis.

Wakil Kejaksaan Tinggi Gorontalo Firdaus Dewilmar mengatakan lomba pidato diharapan dapat menggelorakan semangat anti korupsi.

"Kita berharap banyak pihak berpartisipasi dengan adanya gerakan sosial dalam rangka mengubah prilaku yang korup menjadi tidak korup," ungkap Firdaus.

Ia menjelaskan pada tahun 2016 lalu, Jaksa Agung telag membuat program yaitu Jaksa Masuk Sekolah.

"Kami bersama semua pelajar secara bersama-sama menggelorakan semangat anti korupsi dengan cara melakukan gerakan sosial, dan bahkan tadi ada salah satu pidato dari peserta yang menjelaskan bagaimana kita menggerakan secara aktif gerakan masyarakat tersebut untuk merubah perilaku yang tidak baik," jelasnya.

Firdaus menegaskan bahwa korupsi bukanlah budaya, tetapi pola prilaku yang harus dirubah dan ditanamkan budaya tidak korup melalui pendidikan.

Sementara itu, Rayhan Binti Hasan, santriwati asal Madrasah Aliyah Al-Huda yang berhasil meraih juara pertama pada lomba pidato tersebut mengaku tidak menyangka bisa menjuarai lomba itu.

"Untuk isi dari pidato yang saya angkat yaitu sesuai dengan tema "Memberantas Korupsi Untuk Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera"," ungkapnya.

Ia menjelaskan inti dari pidatonya tersebut tentang ajakan dan informasi bagaimana bentuk korupsi di Indonesia, karena korupsi di Indonesia adalah permasalahan paling tua yang tidak ada habisnya dan tidak adanya ujungnya untuk diselesaikan.

"Saya mengajak teman-teman pelajar bagaimana sikap kita sebagai kaum terdidik untuk mengikut sertakan diri dalam ajang memberantas korupsi sebagai ajang partisipasi kita dalam memberantas korupsi," pungkasnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017