Gorontalo,  (Antaranews.com - Gorontalo) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone Bolango mengintensifkan sosialisasi dampak negatif menghirup lem bagi kesehatan, baik jangka pendek dan jangka panjang.

Kepala BNNK Bone Bolango Abdul Haris Pakaya, Minggu, mengatakan untuk sosialisasi hingga ke pelosok, pihaknya bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat.

"Seperti di daerah Bone Pesisir, kita menggandeng pemerintah untuk mengumpulkan masyarakat baik anak maupun orang dewasa, serta para guru-guru," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pemilik toko bangunan yang menjual lem untuk tidak memberikan lem kepada pembeli di bawah umur.

"Jadi para pemilik atau penjaga toko jangan sembarangan menjual lem kepada anak-anak, harus ada orang dewasa ataupun orang tua yang mendampingi atau yang membeli," katanya.

Menurutnya, anak-anak yang sering menghirup lem biasanya hanya ingin ikut-ikutan ataupun diajak oleh temannya. Dan hal tersebut harus dapat dicegah dengan berbagai sosialisasi.

Sementara itu Penyuluh Narkoba Ahli Pertama BNNK Bone Bolango, Muzzammil D. Massa menjelaskan menghirup bahan adiktif yang berbau tajam atau inhalan seperti lem kayu memiliki dampak negatif bagi tubuh.

"Kebanyakan inhalan langsung mempengaruhi sistem saraf dan mengakibatkan perubahan pada cara berpikir kita," ujarnya.

Ia menjelaskan, dampak dalam jangka pendek yaitu hanya dalam beberapa detik saja, pengguna mengalami kemabukan dan efek lainnya seperti yang diakibatkan alkohol. Ada berbagai efek yang dapat dialami selama atau segera sesudah menggunakannya

Sedangkan efek jangka panjang bagi pengguna yang menghirup lem yaitu kelemahan otot, disorientasi, kurangnya koordinasi, sifat lekas marah, depresi, Kerusakan yang kadang-kadang tidak dapat disembuhkan pada jantung, hati, ginjal, paru-paru dan otak.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017