Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah caleg perempuan dari berbagai partai politik di Kabupaten Gorontalo Utara bersama kalangan wartawan, menggelar diskusi guna mengangkat persoalan kesehatan di daerah, Sabtu (29/3).
Inday Joan Sanabe, caleg Partai Amanat Nasional (PAN) untuk DPRD Provinsi Gorontalo, mengatakan, isu kesehatan terutama perbaikan gizi ibu dan anak dan menekan angka kematian merupakan hal strategis dan penting.
Menurutnya, di Kabupaten Gorontalo Utara dengan kondisi geografis daerah yang jauh dari pusat perkotaan serta beberapa kecamatan pulau, ternyata perhatian kesehatan masih kurang.
"Banyak daerah jauh dan terpencil ternyata tidak memiliki dokter, kemudian sosialisasi terhadap peningkatan kesehatan ibu hamil minim menyebabkan angka kematian juga terjadi," katanya.
Menurutnya, caleg perempuan harus punya konsep sehingga bisa menepis isu tentang ketidakmampuannya menjadi anggota DPRD.
Penting kata Joan, caleg perempuan memahami fungsi penganggaran yang pro rakyat, agar aspirasi masyarakat benar-benar dirasakan langsung dan membuktikan bahwa semakin banyak pemilih tertarik menjatuhkan pilihannya.
Sementara itu, caleg perempuan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Lenyke Aer, untuk DPRD Kabupaten nomor urut tiga, mengakui, ketertarikannya mempromosikan masalah kesehatan ibu dan anak saat berkampanye, adalah untuk memperkuat pilihan perempuan kepada caleg perempuan.
Sebab keterwakilan perempuan di parlemen harus mampu mengangkat derajat kesehatan khususnya mengatasi masalah gizi buruk yang erat kaitannya dengan urusan ibu rumah tangga.
"Harus ada anggaran yang lebih di bidang kesehatan, sehingga caleg perempuan layak memperjuangkannya di parlemen nanti," ujar Lenyke.
Diskusi terbatas antara para caleg dan wartawan di Gorontalo yang digelar di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara itu, diprakarsai Perum LKBN ANTARA yang mengundang kalangan caleg perempuan.
Mereka sengaja diundang agar nantinya bisa siap menjadi anggota parlemen sekaligus ingin menambah keterwakilan perempuan di lembaga politik.
Empat caleg perempuan yang hadir, Inday Joan Sanabe caleg PAN, Lenyke Aer caleg PDIP, Dewi Sartika Gusasi caleg Partai Bulan Bintang (PBB) dan Fatrah Bobihu caleg Partai Golkar.
Selain wartawan, turut hadir pada diskusi itu adalah aktivis pemberdayaan perempuan dan fasilitator United Nations Development Programme (UNDP) di Gorontalo, Faini Basuungi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Inday Joan Sanabe, caleg Partai Amanat Nasional (PAN) untuk DPRD Provinsi Gorontalo, mengatakan, isu kesehatan terutama perbaikan gizi ibu dan anak dan menekan angka kematian merupakan hal strategis dan penting.
Menurutnya, di Kabupaten Gorontalo Utara dengan kondisi geografis daerah yang jauh dari pusat perkotaan serta beberapa kecamatan pulau, ternyata perhatian kesehatan masih kurang.
"Banyak daerah jauh dan terpencil ternyata tidak memiliki dokter, kemudian sosialisasi terhadap peningkatan kesehatan ibu hamil minim menyebabkan angka kematian juga terjadi," katanya.
Menurutnya, caleg perempuan harus punya konsep sehingga bisa menepis isu tentang ketidakmampuannya menjadi anggota DPRD.
Penting kata Joan, caleg perempuan memahami fungsi penganggaran yang pro rakyat, agar aspirasi masyarakat benar-benar dirasakan langsung dan membuktikan bahwa semakin banyak pemilih tertarik menjatuhkan pilihannya.
Sementara itu, caleg perempuan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Lenyke Aer, untuk DPRD Kabupaten nomor urut tiga, mengakui, ketertarikannya mempromosikan masalah kesehatan ibu dan anak saat berkampanye, adalah untuk memperkuat pilihan perempuan kepada caleg perempuan.
Sebab keterwakilan perempuan di parlemen harus mampu mengangkat derajat kesehatan khususnya mengatasi masalah gizi buruk yang erat kaitannya dengan urusan ibu rumah tangga.
"Harus ada anggaran yang lebih di bidang kesehatan, sehingga caleg perempuan layak memperjuangkannya di parlemen nanti," ujar Lenyke.
Diskusi terbatas antara para caleg dan wartawan di Gorontalo yang digelar di Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara itu, diprakarsai Perum LKBN ANTARA yang mengundang kalangan caleg perempuan.
Mereka sengaja diundang agar nantinya bisa siap menjadi anggota parlemen sekaligus ingin menambah keterwakilan perempuan di lembaga politik.
Empat caleg perempuan yang hadir, Inday Joan Sanabe caleg PAN, Lenyke Aer caleg PDIP, Dewi Sartika Gusasi caleg Partai Bulan Bintang (PBB) dan Fatrah Bobihu caleg Partai Golkar.
Selain wartawan, turut hadir pada diskusi itu adalah aktivis pemberdayaan perempuan dan fasilitator United Nations Development Programme (UNDP) di Gorontalo, Faini Basuungi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014