Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo Idris Rahim meninjau beberapa lokasi penjualan komoditas jagung, setelah sempat diisukan harga pembelian ke petani anjlok hingga di bawah Rp3.000/(Kg), namun hasil peninjauan di lapangan masih stabil.

"Dipastikan bahwa harga jagung di tingkat pedagang pengumpul tetap stabil," kata Idris setelah melakukan pengecekan secara terpadu ke beberapa pedagang pengumpul di wilayah Kota Gorontalo, bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan sejumlah pimpinan SKPD terkait.

Dijelaskan bahwa di lapangan ditemukan harga jagung dengan kadar air 17 persen diambil dengan harga Rp3.100 hingga Rp3.150/kg, sehingga kepada petani diharapkan untuk tidak panik dengan ada isu tersebut.

Ia mengakui salah satu penyebab terjadinya pengambilan harga jagung di bawah harga yang ditetapkan oleh pemerintah, karena keinginan petani untuk secepatnya mendapatkan uang.

"Mental petani kita itu maunya instan dan ingin segera memperoleh uang, dimana jagung yang kadar air masih tinggi sudah dijual, kami berharap petani menjual jagungnya yang sudah kering, sehingga harganya juga tinggi," ujar Wagub.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady Mario mengatakan bahwa sempat ada penyampaian ke pemerintah bahwa harga jagung di tingkat pengepul sudah berada di bawah Rp3.000/kg.

Namun setelah kunjungan mendadak di lapangan, harganya masih stabil, jika harga sudah di bawah Rp3.000/kg maka sesuai peraturan menteri perdagangan, meminta Bulog untuk membeli jagung petani.

"Biasanya petani menjual jagungnya yang masih dilahannya, sehingga selisih harga pasti berbeda," kata Muljady.

Sementara Kepala Bulog Gorontalo Castro Hermanses yang turut serta pada inspeksi tersebut mengungkapkan, pihaknya akan mengambil produksi jagung petani Gorontalo jika harga jagung anjlok di bawah Rp3.000/kg.

"Sesuai ketentuan dan aturan yang ada, jika harga jagung anjlok di bawah Rp3.000, maka Bulog berkewajiban untuk membeli produksi jagung petani," ujar Hermanses.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018