Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Harga daging ayam broiler atau ayam pedaging yang dijual di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Gorontalo Utara, kembali turun.

"Harga ayam pedaging kembali mengalami penurunan dari Rp23.000/kg menjadi Rp15.000-Rp17.000/kg," ujar Iwan (39), penjual ayam pedaging di pasar Moluo Kwandang, Kamis di Gorontalo.

Penurunan harga itu kata ia, dipicu sedikitnya permintaan konsumen pada dua pekan terakhir.

Biasanya, kata Iwan, ia menjual 50-80 ekor ayam pedaging rata-rata berukuran 1,5 kg hingga 2 kg untuk satu ekor, namun saat ini yang terjual hanya sekitar 25-30 ekor saja.

"Kondisi ini cukup merugikan, makanya harga ayam pedaging turun drastis meski penurunan harga belum berpengaruh pada tingkat pembelian," ujarnya.

Samini (45) penjual ayam kampung mengaku, harga jual komoditas peternakan itu pun ikut turun dari Rp70.000-Rp80.000/ekor, kini bertahan di kisaran Rp50.000/ekor.

Bahkan selama sepekan ini, beberapa pedagang menurunkan harga hingga Rp35.000-Rp40.000/ekor.

Khusus ayam kampung kata ia, pedagang di daerah ini tidak memberlakukan ukuran kilo gram, namun harga berlaku per ekor.

Umumnya kata Samini, daging ayam kampung utuh dan bersih dijual lebih tinggi Rp5.000-Rp10.000/ekor, namun rata-rata pedagang di daerah ini menjual ayam kampung dalam kondisi hidup.

Pedagang memperkirakan, harga ayam kampung akan kembali naik pada awal bulan Februari bertepatan dengan musim pesta pernikahan di daerah ini.

Ayam kampung rata-rata dipasok dari peternak lokal, di antaranya Desa Bualemo Kecamatan Kwandang dan desa-desa terdekat di pasar tradisional Moluo ataupun Molingkapoto.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018