Manado, (Antara) - Inggris kembali membeli puluhan ton tepung kelapa produksi  Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada awal tahun 2018.

"Pengiriman tepung kelapa ke Inggris, karena permintaan cukup tinggi dari pembeli di negara tersebut," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Jenny Karouw di Manado.

Jenny mengatakan tercatat sebanyak 25 ton tepung kelapa  diekspor ke Inggris dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 52.500 dolar Amerika Serikat (AS).

Dia menjelaskan dari sekian banyak negara tujuan ekspor tepung kelapa Sulut paling banyak memang ke negara bagian Eropa.

Memang juga, katanya, dari Asia, Afrika dan Amerika terjadi pengiriman tepung kelapa namun tidak sebanyak dan sesering ke Eropa.

"Hal ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh volume ekspor ini menunjukkan tren positif, karena kepercayaan terhadap kualitas tepung kelapa produksi Sulut yang semakin diakui.

Tepung kelapa Sulut makin diminati karena kualitasnya memenuhi standar dan harapan konsumen di negara tujuan tersebut.

"Proses produksi tepung kelapa di Sulut mengikuti standar internasional, karena itu permintaan dari negara lain terus meningkat," katanya.

Produk tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa yang saat ini menjadi andalan Sulut untuk memperoleh devisa.

"Produk tersebut tepung ini banyak dibutuhkan sebagai bahan baku membuat roti dan makanan lainnya dan juga banyak digunakan untuk campuran dalam industri makanan kecil seperti permen atau gula-gula, kue, puding dan lain-lain," katanya.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018