Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Petani di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menyesalkan harga jagung belum sesuai harapan.

Uni, salah satu petani jagung di Desa Milango, Kecamatan Tomilito, Kamis, di Gorontalo, mengatakan, harga jagung yang belum sesuai harapan membuat ia dan keluarganya belum bisa mendongkrak pendapatan perekonomian keluarga.

Belum lagi kata ia, biaya menanam hingga panen dan pengangkutan membutuhkan modal yang tidak sedikit.

"Sekian lama menunggu masa panen, namun saat tibanya panen kami terpaksa bersabar dengan hasil yang didapatkan, akibat harga jagung yang belum sesuai harapan," ujar Uni.

Ia berharap, pemerintah menyeriusi harga jagung agar sesuai harapan petani dan bisa menikmati keuntungan yang sesuai.

Harapan yang sama pun kata Uni, agar bantuan bibit diharapkan sesuai harapan agar petani tidak merugi mengingat harga jagung saat ini beragam sesuai varietas.

Ia mencontohkan, bibit varietas dragon yang diterima petani, tidak menguntungkan sebab kualitasnya rendah menyebabkan harga jualnya pun rendah.

Harga jagung varietas dragon basah Rp1.500 per kilo gram, sedangkan kering Rp2.000 per kilo gram.

Subhan, salah satu pedagang pengumpul membenarkan tidak bisa membeli jagung varietas dragon dengan harga tinggi sebab kualitasnya lebih rendah dan perlu perlakuan khusus.

"Jagung dragon tidak boleh terlambat dijemur. Lebih dari 6 jam saja tersimpan di karung, jagung akan mudah busuk dan berjamur," ujarnya.

Tidak seperti dengan jagung varietas Bisi 2 maupun Bisi 18 yang lebih bagus, makanya ia mengaku lebih tertarik membeli jagung varietas tersebut meski harganya untuk jagung basah Rp2.000 per kilo gram dan kering Rp2.400-Rp2.600 per kilo gram.

Petani pun diharapkan kata Subhan, mendapatkan pendampingan atau penyuluhan yang lebih optimal agar memanen jagung tepat 120 hari untuk mendapatkan kualitas sesuai harapan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018