Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Sebanyak 50 calon Panitia Pengawas Kelurahan (PPL) Pemilu menjalani tes urine mendadak yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Gorontalo, di kantor Panwaslu Kota Selatan, Rabu.
Komisioner Bawaslu Kota Gorontalo, Lukman Rahman mengatakan tes tersebut wajib diikuti oleh calon PPL setelah tes berkas, kesehatan dan lainnya.
"Ini merupakan kewajiban dan sesuai dengan ketentuang Undang-Undang, Insya Allah dengan tes ini akan menunjukan yang lulus tes bebas dari narkoba," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa yang lulus tes tersebut tidak diragukan lagi konsentrasi di lapangan dan cara berpikir yang sehat.
"Alhamdulillah dalam tes ini semua ikut dan tidak ada yang menolak. Namun jika ada yang mengundurkan diri, saya akan meminta kepada BNN untuk menelusuri hal itu," tegasnya.
Jika para calon PPL ada yang positif narkoba, maka Lukman menegaskan akan menyerahkan hal itu kepada BNK untuk disikapi sebagaimana mestinya.
"Ini adalah kedua kalinya Panwas Kota Gorontalo bekerjasama dengan BNK dan mereka sangat merespon saat kita meminta untuk pelaksanaan tes urine ini," kata dia, lagi.
Ia menambahkan bahwa hal itu merupakan bentuk perhatian dari BNNK untuk memastikan semua penyelenggara Pilkada dan Pemilu adalah orang yang bisa dipercaya dalam tahapan penyelenggaraan.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Gorontalo, Roy Bau mengapresiasi keinginan dari Panwas Kota Gorontalo yang merespon dengan baik pencegahan dan penyalahgunaan narkoba dengan menggelar tes urine.
"Kegiatan seperti ini membantu BNN dalam memberantas narkoba karena peduli akan pemberantasan dan pencegahan narkoba dikalangan pemuda dan masyarakat secara umum di Kota Gorontalo," ucapnya.
Tes Urine tersebut kata Roy, terlaksana berkat mediasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sorga yang merupakan mitra BNN Kota Gorontalo.
"Pada kesempatan ini juga kami melakukan penyuluhan kepada para calon PPL, dan jika ada yang positif menggunakan narkoba, maka akan ditindak," kata dia, lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Komisioner Bawaslu Kota Gorontalo, Lukman Rahman mengatakan tes tersebut wajib diikuti oleh calon PPL setelah tes berkas, kesehatan dan lainnya.
"Ini merupakan kewajiban dan sesuai dengan ketentuang Undang-Undang, Insya Allah dengan tes ini akan menunjukan yang lulus tes bebas dari narkoba," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa yang lulus tes tersebut tidak diragukan lagi konsentrasi di lapangan dan cara berpikir yang sehat.
"Alhamdulillah dalam tes ini semua ikut dan tidak ada yang menolak. Namun jika ada yang mengundurkan diri, saya akan meminta kepada BNN untuk menelusuri hal itu," tegasnya.
Jika para calon PPL ada yang positif narkoba, maka Lukman menegaskan akan menyerahkan hal itu kepada BNK untuk disikapi sebagaimana mestinya.
"Ini adalah kedua kalinya Panwas Kota Gorontalo bekerjasama dengan BNK dan mereka sangat merespon saat kita meminta untuk pelaksanaan tes urine ini," kata dia, lagi.
Ia menambahkan bahwa hal itu merupakan bentuk perhatian dari BNNK untuk memastikan semua penyelenggara Pilkada dan Pemilu adalah orang yang bisa dipercaya dalam tahapan penyelenggaraan.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Gorontalo, Roy Bau mengapresiasi keinginan dari Panwas Kota Gorontalo yang merespon dengan baik pencegahan dan penyalahgunaan narkoba dengan menggelar tes urine.
"Kegiatan seperti ini membantu BNN dalam memberantas narkoba karena peduli akan pemberantasan dan pencegahan narkoba dikalangan pemuda dan masyarakat secara umum di Kota Gorontalo," ucapnya.
Tes Urine tersebut kata Roy, terlaksana berkat mediasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sorga yang merupakan mitra BNN Kota Gorontalo.
"Pada kesempatan ini juga kami melakukan penyuluhan kepada para calon PPL, dan jika ada yang positif menggunakan narkoba, maka akan ditindak," kata dia, lagi.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018