Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Warga Desa Tupa, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), mengubah handuk dan karpet bekas menjadi pot bunga unik yang memiliki nilai ekonomi.

Ervina Ratna Taha, perajin bunga pot dari Sentra Kerajinan Desa Tupa, mengatakan kerajinan yang diciptakannya merupakan otodidak namun menjadi pendongkrak ekonomi keluarga.

"Awalnya saya sering melihat baju bekas yang digunakan suami mengeras akibat terkena semen sisa pembangunan rumah, kemudian dari situlah awalnya saya mencoba untuk membuat pot bunga dari baju baju bekas, hingga pada akhirnya memilih karpet dan handuk bekas sebagai bahan dasarnya," jelasnya, Jumat.

Pembuatan pot bunga dapat menghabiskan waktu hingga tiga hari lamanya meliputi pengeringan semen, pengecatan awal, hingga pengecatan tahap kedua untuk menghasilkan warna yang lebih baik.

"Untuk harga jualnya, pot bunga yang telah siap jual dihargai sebesar Rp35 ribu/buah, sedangkan pot bunga yang tidak dicat seharga Rp30 ribu/buah, dan pot bunga dengan ukuran kecil Rp15 ribu/buah," katanya.

Harga yang ekonomis membuat pot bunga tersebut banyak diminati, bahkan sejauh ini kerajinan tersebut sudah terjual hampir di seluruh Gorontalo diantaranya Bongomeme, Kota Gorontalo dan juga Bulango Ulu.

Rezka salah satu pembeli menjelaskan, keunikan dari pot bunga tersebut membuatnya sangat tertarik untuk membeli.

"Pada umumnya pot bunga yang dijual di pasaran hanya berbentuk bundar, namun berbeda dengan pot hasil kerajinan ibu Ratna, pot bunganya berbentuk sangat unik ditambah dengan bahan pembuatan yang menggunakan handuk dan karpet yang semakin menambah keunikannya," tambah Ia.

Pewarta: Dian Bawenti

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018