Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Mantan jurnalis Metro TV, Hilman Mattauch, mengungkapkan kronologi kecelakaan mobil yang ia kendarai dan dinaiki bekas Ketua DPR dari Partai Golkar, Setya Novanto, pada 16 November 2017.

"Ada Reza (Pahlevi) dan Pak SN (Setya Novanto). Reza sebelah kiri, saya menyetir, SN di belakang kiri, dia di baris kedua sebelah kiri di belakang Reza, kadang bergeser ke tengah," kata Mattauch, dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta, Senin.

Dia bersaksi untuk dokter RS Medika Permata Hijau, dr Bimanesh Sutarjo, yang didakwa bekerja sama dengan advokat Fredrich Yunadi untuk menghindarkan Novanto diperiksa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP elektronik.

"Saya dan Reza pakai (sabuk pengaman). SN tidak, karena saya lihat dia telepon terus. Sudah saya ingatkan tapi dia pindah-pindah kursi. Dia saya jemput di samping Gedung Sekretariat Jenderal DPR," kata dia.

Penjemputan itu dilakukan sekitar pukul 17.00 WIB. Mobil pun mengarah ke kantor Metro TV melewati hotel Mulia lalu menuju jembatan layang Permata Hijau ke arah Kedoya, Jakarta Barat.

"Saat itu hujan besar, karena macet saya lewat alternatif di Permata Hijau. Saat itu jam 6 kurang, jalanan agak tersendat, setelah itu sepanjang jalan SN banyak terima telepon," kata Mattauch.

Dia pun mengaku kerap ditelepon kantornya yang menanyakan posisi Novanto. "Saya menyetir sambil menelepon, tidak pakai headset," kata dia.

Karena macet, dia pun menawarkan kepada Novanto untuk laporan langsung lewat telefon dengan Metro TV, tapi Novanto menolak karena takut wawancara itu diplintir.

"Saat itu saya arahkan ke perumahan Permata Hijau dulu karena mau laporan langsung lewat telefon. Saya lurus lalu berhenti dan wawancara sebentar, jadi saya menghadap ke belakang saat itu sudah lewat pukul 18.00," kata dia.

Wawancara dilakukan sekitar 10-15 menit, lalu kantornya pun kembali menelpon Hilman saat sedang menyetir.

"Lalu SN menepuk pundak bertanya: Lama tidak di Metro TV? Terus kantor menelepon, dia tanya lagi, terus tiba-tiba kejadian itu, sasis, radiator kena, kaca pecah, posisi mesin mati," kata Mattauch.

Menurut dia, dia dan Reza tidak luka tapi Reza harus membopong Novanto.

"Reza marah-marah. SN dibopong Reza ke arah lampu merah. Saya muntah dan pusing. SN dibopong masih begini juga, Yang Mulia. Saya berusaha minta maaf karena Reza marah-marah. Saya turun dari pintunya Reza karena di pintu saya ada kali," kata dia.

Setelah membawa keluar Novanto, Reza pun kembali lagi ke mobil.

"Saya tidak tahu SN digeletakkan di mana, yang saya tahu Reza balik lagi mengambil barang terus pergi lagi lalu kantor telepon dan warga ada yang kasih minum karena itu banyak yang nonton," kata dia.

Ia pun menelepon derek asuransi lalu ada seorang tukang ojek dalam jaringan yang datang menghampirinya dan menawarkan jasa untuk mengantar ke rumah sakit.

"Saya telepon kantor mengatakan bahwa Pak SN di Medika Permata Hijau. lalu saya pake ojek itu ke kantor dan saya ditanya-tanya. Saya shock yang kepikiran asuransi, lalu telepon keluarga juga," kata Novanto.

Ia pun mengaku tidak sempat menengok Novanto di rumah sakit. "Saya langsung ke kantor, saya dapat perintah balik ke kantor ya saya langsung ke kantor, dan sampai sekarang tidak pernah ketemu SN," kata Mattauch.

 

Pewarta: Desca Natalia Situmorang

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018