Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pelaksana Harian Sekda Provinsi Gorontalo Weni Liputo mengatakan pihaknya mendorong anak berkebutuhan khusus di daerah itu, untuk tetap mengikuti sekolah formal.

"Seharusnya tidak ada rasa canggung atau malu bagi orang tua, untuk mendaftarkan anaknya bersekolah. Apalagi kami sudah membangun Sekolah Luar Biasa atau SLB bagi anak-anak berkebutuhan khusus," ujarnya di Gorontalo, Senin.

Menurutnya, saat ini pemerintah telah mendirikan delapan SLB yang terdapat di seluruh kabupaten dan kota, agar mudah dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan pendidikan bagi anak-anaknya.

Setiap SLB, lanjutnya, bisa menampung hingga seribu anak berkebutuhan khusus dalam berbagai jenis misalnya tuna rungu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, minimnya partisipasi anak berkebutuhan khusus di pendidikan formal disebabkan oleh kurang peran dari keluarga.

"Kita sudah memproklamirkan Gorontalo sebagai provinsi pelaksana anak yang membutuhkan bantuan khusus. Bahkan kita termasuk satu dari 10 provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Jadi jangan ragu sekolahkan mereka," katanya.

Untuk mendorong partisipasi orang tua, pemprov sudah menyediakan berbagai fasilitas. Selain ruang kelas, ada juga asrama, guru-guru dan alat penunjang lain bagi.

Fasilitas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan anak saat mengikuti proses belajar.

Data Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) tahun 2016 menunjukkan potensi anak berkebutuhan khusus sebesar 5.301 orang di daerah tersebut.

"Saya juga berharap masyarakat memberikan dukungan yang baik bila ada anak berkebutuhan khusus di lingkungan masing-masing," tambahnya.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018