Manado (Antaranews Gorontalo) - Tokoh pemuda di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengutuk aksi bom di Surabaya Provinsi Jawa Timur, Minggu.

"Sebagai pemuda Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) mengutuk pelaku bom bunuh diri di Surabaya tadi pagi," kata Ketua Remaja GMIM Tompaso Minahasa Winny Wowor di Manado, Minggu.

Sambil memegang komitmen untuk selalu meminta pengampunan, karena sebagai orang percaya tidak boleh menyimpan akar pahit kepada mereka yang menganiaya/menyakiti.

Dia mengatakan sesuai perintah Tuhan harus mengampuni bahkanpun memberkati mereka.

"Berdoa minta keamanan dan damai sejahtera bagi Indonesia," katanya.

Tidak boleh terintimidasi dan takut dengan kejadian yang terjadi baik di Mako Brimob maupun di Surabaya.

"Saling mendoakan agar diberikan roh keberanian untuk tetap terus mampu memberitakan injil dalam keadaan apapun," kata Winny.

Ketua Remaja GMIM Kalawiran Minahasa James Moray mengatakan sebagai sesama anak bangsa turut berduka cita atas saudara kita yang menjadi korban bom Surabaya.

"Sebagai anak bangsa jangan takut dengan kejadian ini serta terus berjaga-jaga," katanya.

Dia mengatakan jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak jelas di media sosial.

Para toko agama mengimbau kepada umat agar jangan membangun opini yang menyalakan agama lain karena teroris adalah orang yang tidak beragama dan musuh semua agama.

Meyakini bahwa tidak ada agama yang mengajarkan membunuh sesama manusia.

Tokoh Pemuda Kakas Minahasa Juddy Maindoka mengatakan berusaha untuk tetap tenang dan jangan terprovokasi.

"Sambil berharap dalam doa untuk keadilan yang berasal dari pemilik hidup agar boleh memberi penyadaran kepada para aktor intelek dibalik musibah ini," katanya.

Karena, katanya, pasti aksi bom Surabaya ini telah terencana dan ada dalangnya.

"Siapapun mereke supaya kejadian demikian tidak terulang lagi," jelasnya.
 

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018