Gorontalo, (Antara News) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bone Bolango membahas ketersediaan stok komoditas pangan, bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji jelang bulan ramadhan dan Idul Fitri.
Staf Ahli Bupati Bidang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Infrastruktur, Dian Susilo mengatakan pembahasan tersebut dilakukan melalui rapat dan mancari tahu perkembangan dan prospek tentang inflasi daerah.
"Alhamdulillah dari hasil rapat yang dihadiri narasumber dari Bank Indonesia, BPS, Bulog, Pertamina, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), dan PT. New Comer Gorontalo, bahwa ketersediaan bahan pangan dan BBM termasuk elpiji Insya Allah mencukupi dan dalam kondisi aman," jelasnya.
Namun demikian, menurutnya tetap ada beberapa hal yang harus dilaksanakan, yaitu mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak berlebih-lebihan dalam berkonsumsi.
"Bila kita berlebih-lebihan berkonsumsi baik itu pangan maupun BBM, bisa mengakibatkan kelangkaan atau lonjakan harga. Jadi kita mengimbau kepada masyarakat tidak berlebih-lebihan dalam berkonsumsi," imbaunya.
Dian berharap melalui rapat TPID itu, pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri nanti ketersediaan komoditas yang dibutuhkan masyarakat selalu aman, stabil, dan harganya terjangkau, serta tidak terjadi lonjakan harga yang memberatkan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Bone Bolango, Budi Wantogia menjelaskan tujuan utama dilaksanakannya rapat TPID itu adalah bagaimana mencari tahu perkembangan dan prospek tentang inflasi daerah.
Apalagi saat memasuki bulan suci Ramadhan itu sering terjadi lonjakan harga komoditas bahkan sesuai asumsi sementara itu semakin tidak terkontrol.
"Oleh karena itu, tindakan pemerintah daerah dalam mengantisipasi asumsi tersebut maka dilakukan pemantauan inflasi daerah, terutama yang terkait dengan harga bahan pokok, ketersediaan BBM atau elpiji 3 Kg dan 5,5 Kg, dan juga bagaimana ketersediaan beras dan gula yang ada di Bulog," pungkasnya. (adv/humas)
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Staf Ahli Bupati Bidang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Infrastruktur, Dian Susilo mengatakan pembahasan tersebut dilakukan melalui rapat dan mancari tahu perkembangan dan prospek tentang inflasi daerah.
"Alhamdulillah dari hasil rapat yang dihadiri narasumber dari Bank Indonesia, BPS, Bulog, Pertamina, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), dan PT. New Comer Gorontalo, bahwa ketersediaan bahan pangan dan BBM termasuk elpiji Insya Allah mencukupi dan dalam kondisi aman," jelasnya.
Namun demikian, menurutnya tetap ada beberapa hal yang harus dilaksanakan, yaitu mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak berlebih-lebihan dalam berkonsumsi.
"Bila kita berlebih-lebihan berkonsumsi baik itu pangan maupun BBM, bisa mengakibatkan kelangkaan atau lonjakan harga. Jadi kita mengimbau kepada masyarakat tidak berlebih-lebihan dalam berkonsumsi," imbaunya.
Dian berharap melalui rapat TPID itu, pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri nanti ketersediaan komoditas yang dibutuhkan masyarakat selalu aman, stabil, dan harganya terjangkau, serta tidak terjadi lonjakan harga yang memberatkan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan Setda Kabupaten Bone Bolango, Budi Wantogia menjelaskan tujuan utama dilaksanakannya rapat TPID itu adalah bagaimana mencari tahu perkembangan dan prospek tentang inflasi daerah.
Apalagi saat memasuki bulan suci Ramadhan itu sering terjadi lonjakan harga komoditas bahkan sesuai asumsi sementara itu semakin tidak terkontrol.
"Oleh karena itu, tindakan pemerintah daerah dalam mengantisipasi asumsi tersebut maka dilakukan pemantauan inflasi daerah, terutama yang terkait dengan harga bahan pokok, ketersediaan BBM atau elpiji 3 Kg dan 5,5 Kg, dan juga bagaimana ketersediaan beras dan gula yang ada di Bulog," pungkasnya. (adv/humas)
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018