Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepala Dinas Pertanian Gorontalo Utara, Idrus Labantu mengatakan, daerah tersebut mengalami surplus beras.

Produksi beras per tahun mampu dicapai 40 ribu ton untuk dua kali musim tanam, sehingga konsumsi lokal mampu terpenuhi, kata Idrus di Gorontalo, Minggu, sehingga daerah ini mampu menjadi salah satu penyumbang target produksi beras nasional 10 juta ton tahun ini.

Dia mengakui, upaya intensifikasi lahan pertanian terus dilakukan diantaranya membentuk 200 kelompok pertanian melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT).

Setiap kelompok mengolah 25 hektare lahan padi sawah, untuk menggenjot produksi pertanian melalui intervensi pemerintah daerah (pemda) dengan membagikan bibit berkualitas, penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian secara gratis di seluruh wilayah kecamatan.

Tahun 2013 lalu, kata Idrus, pemda baru berhasil menggenjot produksi padi di 12 ribu hektare lahan dengan hasil 40 ribu ton.

Sehingga tahun ini, pemda mengalokasikan anggaran sebesar Rp7,2 miliar, ditambah intervensi pemerintah pusat Rp9,2 miliar yang diharapkan mampu meningkatkan produksi yang akan mendorong pendapatan per kapita yang 50 persen didominasi petani.

Untuk itu, peran kelompok tani dianggap penting untuk secara bersama-sama mengelola SLPTT agar bisa memacu produksi beras setiap tahun.

"Kita tidak hanya mengejar target produksi saja, namun kualitas beras harus tetap terjaga dengan melakukan terobosan maju bersama kalangan pendidikan, seperti sekolah pertanian maupun Perguruan Tinggi untuk menciptakan bibit unggul seperti beras Ponelo yang wajib dipertahankan karena rasa dan aromanya yang khas," ujarnya. 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014