Gorontalo, (Antara News) DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, memantau harga dan stok sejumlah bahan pokok di bulan ramadhan dan jelang lebaran Idul Fitri 1439 hijriah.

"Ketersediaan bahan pokok termasuk pergerakan harga di tingkat pasar, harus menjadi perhatian utama saat ini," ujar Legislator Gorontalo Utara, Lukum Diko, di Gorontalo, Rabu.

Ia menilai, kestabilan harga sangat penting dijaga sebagai bentuk keberpihakan pemerintah daerah kepada masyarakat.

Organisasi perangkat daerah di pemerintahan daerah itu pun kata Lukum, diharapkan intensif turun ke seluruh pasar tradisional untuk memantau stok dan harga, agar bisa cepat mengatasi jika terjadi lonjakan harga komoditas.

Saat ini diakui politisi Partai Golkar itu, stok komoditas pangan dan harga pasar, cukup normal.

Namun pemerintah daerah diharapkan bisa menyiapkan langkah-langkah taktis, agar bisa mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok.

Masyarakat pun diminta tidak melakukan aksi borong yang bisa memicu kenaikan harga.

Pantauan di sejumlah pasar tradisional di daerah itu, kenaikan harga yang cukup mencolok terjadi pada komoditas perikanan.

Rata-rata harga ikan naik signifikan. Seperti ikan segar jenis bubara, goropa dan lainnya, mencapai kisaran harga Rp60.000-Rp75.000 per kilo gram.

Kenaikan itu dipicu minimnya pasokan akibat kurangnya nelayan melaut saat bulan ramadhan, apalagi saat ini cuaca di laut bergelombang tinggi dan berangin kencang.

Harga sayuran juga naik, seperti sawi hijau biasanya dijual Rp2.000 per ikat, naik Rp4.000 per ikat.

Harga beras di kisaran Rp480.000-Rp520.000 per karung isi 50 kilo gram, tergantung jenisnya.

Harga rempah-rempah seperti cabai rawit, stabil Rp35.000 per kilo gram, bawang merah Rp35.000 per kilo gram dan bawang putih Rp40.000 per kilo gram.

Sementara harga bawang daun, naik dari Rp20.000 per kilo gram mencapai Rp28.000 per kilo gram.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018