Gorontalo, (Antara News) - Seorang tukang ojek dari daerah terpencil Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, bernama Ismet Abdullah pada penerimaan Bintara Polri berhasil lulus dan mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Batudaa, Gorontalo.

Ismet mengatakan untuk lulus dan mewujudkan mimpinya untuk menjadi anggota Polri tersebut bukanlah hal yang mudah.

"Menjadi seorang polisi memang cita-cita saya dari kecil, tapi sejak sekolah saya merasa pesimis karena banyaknya persaingan dan tinggal di daerah yang terpencil. Sambil sekolah saya menjadi tulang ojek untuk menyambung hidup karena memang tidak ada uang," jelasnya.

Menurutnya kenyataan berkata lain, berkat usaha dan kerja keras saat ini mendengar ada penerimaan Polri, Ismet langsung mendaftar dan dinyatakan lolos setelah menjalani beberapa tes di Kepolisian.

"Saya modal nekat saja dan tentu diiringi usaha dan doa, dan akhirnya Alhamdulillah lolos, saya dan keluarga sangat bersyukur," ucapnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Wahyu Tri Cahyono menyebutkan, penerimaan anggota Polri baik Akpol, Bintara dan Tamtama kini sudah bersih, transparan, akuntabel dan humanis.

Ia mengungkapkan, calon siswa yang diterima tidak melihat pekerjaan orangtuanya, tapi bila memenuhi persyaratan dan hasil seleksinya baik, dia berhak lulus dan diterima jadi anggota Polri.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada pemuda-pemudi, khususnya anak orang yang tidak mampu yang bercita-cita menjadi anggota Polri, silahkan ikut melamar jangan takut tidak lulus.

"Kalau memang yakin dengan kemampuan yang dimiliki silahkan mendaftar dan persiapkan fisik, mental dan kemampuan akademik. Penerimaan anggota Polri kita berpedoman pada prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH)," jelas Wahyu.

Dia pun berpesan pada calon siswa Bintara agar sunguh-sunguh mengikuti pendidikan di SPN Batudaa dan menjadi Polisi yang melindungi dan mengayomi masyarakat.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018