Gorontalo, (Antara News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo akan studi banding bersama kelompok petani bawang merah binaan Kabupaten Gorontalo, guna meningkatan wawasan tentang pertanian di Bali.

Kepala Kantor perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Ricky Gozali, Kamis, mengatakan kegiatan itu dilakukan juga untuk menambah semangat para petani dalam pengembangan klaster bawang merah provinsi Gorontalo.

"Sebelumnya kita telah memberikan bimbingan teknis berupa pelatihan pengolahan produk organik dalam komoditas holtikultura bawang merah," ujarnya.

Pada kegiatan pelatihan tersebut BI Gorontalo mendatangkan narasumber yaitu pakar dan salah satu pelopor penggerak pertanian organik dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

BI Gorontalo telah melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam pengembangan klaster bawang merah.

"Harapan yang kita inginkan dari kerja sama itu adalah menjaga ketersediaan pasokan bawang merah di Provinsi Gorontalo, sekaligus memperluas cakupan stabilisasi harga terhadap komoditas pangan yang mempengaruhi inflasi," kata dia, lagi.

Ia menjelaskan, salah satu faktor penyebab terjadinya inflasi diakibatkan oleh gejolak harga yang dipengaruhi oleh bahan pangan dan komoditas pangan yang perlu dijaga stabilitas harganya yaitu bawang merah, beras cabai, daging ayam ras dan sapi.

"Menindaklanjuti hal itu, BI mempunyai salah satu program khusus terkait pengedalian harga pangan melalui program pengembangan klaster pangan," jelasnya.

Progam tersebut dimulai sejak tahun 2014 yaitu pengembangan klaster sapi potong, klaster beras organik pada 2016 dan klaster cabai rawit di tahun 2017 dan pada tahun 2018 BI Gorontalo mengembangkan klaster bawang merah.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018