Gorontalo, (Antara News) - Legislator Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kebakaran lahan maupun hutan.
Hal itu diungkap legislator Gorontalo Utara dari Partai Demokrat, Harto Husain, Kamis, di Gorontalo.
Ia menyebutkan, musim panas ditambah angin kencang yang melanda wilayah ini, sangat potensial menimbulkan kebakaran lahan maupun hutan seperti yang dialami tahun 2015 lalu.
Maka masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas membakar lahan.
"Jika ingin membersihkan lahan pertanian, jangan membakar sebab sangat rawan menyebabkan kebakaran seperti yang dialami di Desa Sogu, Kecamatan Anggrek," ujarnya.
Masyarakat pun diminta tidak membuang puntung rokok sembarangan.
"Jangan sampai melintas di areal lahan kering kemudian tidak sengaja membuang puntung rokok, sangat berpotensi menyebabkan kebakaran," tambahnya.
Harto mengaku, ikut turun di desa-desa khususnya di dekat kawasan hutan untuk menyampaikan imbauan agar tidak membakar lahan saat musim panas ini.
Ia berharap, kebakaran hutan maupun perkebunan cengkih yang pernah melanda daerah itu, tidak terulang lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Hal itu diungkap legislator Gorontalo Utara dari Partai Demokrat, Harto Husain, Kamis, di Gorontalo.
Ia menyebutkan, musim panas ditambah angin kencang yang melanda wilayah ini, sangat potensial menimbulkan kebakaran lahan maupun hutan seperti yang dialami tahun 2015 lalu.
Maka masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas membakar lahan.
"Jika ingin membersihkan lahan pertanian, jangan membakar sebab sangat rawan menyebabkan kebakaran seperti yang dialami di Desa Sogu, Kecamatan Anggrek," ujarnya.
Masyarakat pun diminta tidak membuang puntung rokok sembarangan.
"Jangan sampai melintas di areal lahan kering kemudian tidak sengaja membuang puntung rokok, sangat berpotensi menyebabkan kebakaran," tambahnya.
Harto mengaku, ikut turun di desa-desa khususnya di dekat kawasan hutan untuk menyampaikan imbauan agar tidak membakar lahan saat musim panas ini.
Ia berharap, kebakaran hutan maupun perkebunan cengkih yang pernah melanda daerah itu, tidak terulang lagi.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018