Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia menggelar lomba fotografi bertajuk "Asian Games Photo Contest 2018".
Kontes foto ini diadakan sebagai salah satu upaya untuk mewartakan segala momen terbaik sekaligus mendokumentasikan jejak visual dalam Pesta Olahraga Asia ke-18 itu.
"Suatu hari nanti kita akan cerita di tahun 2018 pernah terjadi kegiatan olahraga yang luar biasa dan kami jadi bagian... termasuk juga fotografer. Makanya dibuat kompetisi ini," kata Wakil Ketua Diseminasi Asian Games 2018 Kemkominfo, Andi Muslim, di Jakarta, Selasa.
Perlombaan "Asian Games Photo Contest" hanya diperuntukkan untuk kalangan wartawan foto dan fotografer profesional. Karya yang boleh diikutsertakan harus berasal dari periode pelaksanaan Asian Games, yakni mulai 18 Agustus hingga 2 September 2018.
Namun meskipun begitu, karya yang diambil pada pertandingan atau kegiatan yang diadakan sebelum pembukaan Asian Games 2018, seperti pertandingan sepak bola yang dimainkan pada 10 Agustus, atau saat parade torch relay, tetap boleh diikutsertakan.
"Foto tidak harus selalu tentang pertandingan. Apapun yang terkait dengan Asian Games 2018 bisa ikut serta, Misalnya pada saat torch relay, atau antrian penonton," kata salah satu juri, Hermanus Prihatna.
Baca juga: Kemkominfo: Indonesia bukan "keranjang sampah" produk asing
Tiap-tiap peserta boleh mengirimkan hingga sepuluh karya terbaik. Karya tersebut dikirim melalui surel ke alamat airfotonetwork@gmail.com dengan subject "Asian Games Photo Contest 2018".
Format pengiriman harus menyertakan nama peserta, alamat lengkap, nomor telepon dan judul karya foto. Data peserta dan file foto diletakkan dalam dua folder terpisah.
Batas terakhir pengiriman karya foto sampai dengan tanggal 5 September. Sementara proses penjurian dilakukan pada 12 September.
Adapun dewan juri yang akan melakukan penilaian adalah Hermanus Prihatna (Antara Foto dan Masyarakat Fotografi Indonesia), Firman Ichsan (Indonesia Professional Photography Association/IPPA), Mast Irham (European Pressphoto Agency/EPA) dan Galih Sedayu (Air Foto Network & ICCN).
Ada 3 hal yang harus di perhatikan sebagai dasar penilaian dewan juri, yakni kesesuaian karya foto dengan tema, ide yang unik, serta eksekusi, termasuk nilai-nilai teknis dan estetika fotografi.
Baca juga: Kemkominfo amankan frekuensi untuk kelancaran Asian Games
Nantinya masing-masing pemenang akan memperoleh trofi dari Kemkominfo dan uang tunai. Juara pertama mendapatkan uang sebesar Rp 15 juta, juara kedua Rp 10 juta dan juara ketiga Rp 5 juta.
Kemkominfo juga memberi apresiasi kepada 6 orang juara harapan yang akan mendapatkan sertifikat dan uang tunai masing-masing sebesar Rp 2 juta.
Karya foto terbaik dan yang berhasil menjadi pemenang akan dipamerkan dan dijadikan katalog atau buku sebagai jejak literasi catatan sejarah dan peristiwa yang terjadi selama Asian Games 2018. Untuk memperoleh info lebih lengkap terkait kontes foto ini bisa mengakses laman dukungbersama.id.
Kegiatan kontes foto Asian Games 2018 ini didukung oleh Antara Foto, Masyarakat Fotografi Indonesia, Indonesia Creative Cities Network dan Air Foto Network.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Kontes foto ini diadakan sebagai salah satu upaya untuk mewartakan segala momen terbaik sekaligus mendokumentasikan jejak visual dalam Pesta Olahraga Asia ke-18 itu.
"Suatu hari nanti kita akan cerita di tahun 2018 pernah terjadi kegiatan olahraga yang luar biasa dan kami jadi bagian... termasuk juga fotografer. Makanya dibuat kompetisi ini," kata Wakil Ketua Diseminasi Asian Games 2018 Kemkominfo, Andi Muslim, di Jakarta, Selasa.
Perlombaan "Asian Games Photo Contest" hanya diperuntukkan untuk kalangan wartawan foto dan fotografer profesional. Karya yang boleh diikutsertakan harus berasal dari periode pelaksanaan Asian Games, yakni mulai 18 Agustus hingga 2 September 2018.
Namun meskipun begitu, karya yang diambil pada pertandingan atau kegiatan yang diadakan sebelum pembukaan Asian Games 2018, seperti pertandingan sepak bola yang dimainkan pada 10 Agustus, atau saat parade torch relay, tetap boleh diikutsertakan.
"Foto tidak harus selalu tentang pertandingan. Apapun yang terkait dengan Asian Games 2018 bisa ikut serta, Misalnya pada saat torch relay, atau antrian penonton," kata salah satu juri, Hermanus Prihatna.
Baca juga: Kemkominfo: Indonesia bukan "keranjang sampah" produk asing
Tiap-tiap peserta boleh mengirimkan hingga sepuluh karya terbaik. Karya tersebut dikirim melalui surel ke alamat airfotonetwork@gmail.com dengan subject "Asian Games Photo Contest 2018".
Format pengiriman harus menyertakan nama peserta, alamat lengkap, nomor telepon dan judul karya foto. Data peserta dan file foto diletakkan dalam dua folder terpisah.
Batas terakhir pengiriman karya foto sampai dengan tanggal 5 September. Sementara proses penjurian dilakukan pada 12 September.
Adapun dewan juri yang akan melakukan penilaian adalah Hermanus Prihatna (Antara Foto dan Masyarakat Fotografi Indonesia), Firman Ichsan (Indonesia Professional Photography Association/IPPA), Mast Irham (European Pressphoto Agency/EPA) dan Galih Sedayu (Air Foto Network & ICCN).
Ada 3 hal yang harus di perhatikan sebagai dasar penilaian dewan juri, yakni kesesuaian karya foto dengan tema, ide yang unik, serta eksekusi, termasuk nilai-nilai teknis dan estetika fotografi.
Baca juga: Kemkominfo amankan frekuensi untuk kelancaran Asian Games
Nantinya masing-masing pemenang akan memperoleh trofi dari Kemkominfo dan uang tunai. Juara pertama mendapatkan uang sebesar Rp 15 juta, juara kedua Rp 10 juta dan juara ketiga Rp 5 juta.
Kemkominfo juga memberi apresiasi kepada 6 orang juara harapan yang akan mendapatkan sertifikat dan uang tunai masing-masing sebesar Rp 2 juta.
Karya foto terbaik dan yang berhasil menjadi pemenang akan dipamerkan dan dijadikan katalog atau buku sebagai jejak literasi catatan sejarah dan peristiwa yang terjadi selama Asian Games 2018. Untuk memperoleh info lebih lengkap terkait kontes foto ini bisa mengakses laman dukungbersama.id.
Kegiatan kontes foto Asian Games 2018 ini didukung oleh Antara Foto, Masyarakat Fotografi Indonesia, Indonesia Creative Cities Network dan Air Foto Network.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018