Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Regulator China akan mengontrol jumlah video game online terbaru dan mengambil langkah-langkah untuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak muda dalam bermain game.
Instruksi itu dimasukkan dalam dokumen yang diterbitkan di situs web kementerian pendidikan, yang menguraikan bagaimana China akan menanggapi tingkat miopia atau rabun jauh yang semakin memburuk di kalangan anak muda.
Badan Administrasi Umum Pers dan Publikasi akan "menerapkan kontrol pada jumlah total permainan video online, mengontrol jumlah video game baru yang dioperasikan secara online, menjelajahi sistem pengingat usia sesuai dengan kondisi nasional China, dan mengambil langkah-langkah untuk membatasi jumlah waktu bermain game," kata dokumen itu, dikutip dari Reuters.
Dokumen itu juga menyalahkan tingginya tingkat rabun jauh pada beban studi yang berat, penyebaran ponsel dan perangkat elektronik lainnya, dan kurangnya kegiatan luar ruangan dan olahraga.
China memiliki pasar video game terbesar di dunia. Proses persetujuan penerbitan game di negara itu telah menjadi sorotan belakangan ini ketika perator game terbesar China, Tencent, mengalami penurunan pendapatan yang langka terjadi karena salah satu game-nya terjebak dalam pembekuan persetujuan.
Dokumen itu juga meminta orang tua untuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak mereka dalam menggunakan telepon seluler dan perangkat elektronik lainnya, dan merekomendasikan anak-anak untuk menghabiskan lebih dari satu jam di luar rumah setiap hari, demikian Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Instruksi itu dimasukkan dalam dokumen yang diterbitkan di situs web kementerian pendidikan, yang menguraikan bagaimana China akan menanggapi tingkat miopia atau rabun jauh yang semakin memburuk di kalangan anak muda.
Badan Administrasi Umum Pers dan Publikasi akan "menerapkan kontrol pada jumlah total permainan video online, mengontrol jumlah video game baru yang dioperasikan secara online, menjelajahi sistem pengingat usia sesuai dengan kondisi nasional China, dan mengambil langkah-langkah untuk membatasi jumlah waktu bermain game," kata dokumen itu, dikutip dari Reuters.
Dokumen itu juga menyalahkan tingginya tingkat rabun jauh pada beban studi yang berat, penyebaran ponsel dan perangkat elektronik lainnya, dan kurangnya kegiatan luar ruangan dan olahraga.
China memiliki pasar video game terbesar di dunia. Proses persetujuan penerbitan game di negara itu telah menjadi sorotan belakangan ini ketika perator game terbesar China, Tencent, mengalami penurunan pendapatan yang langka terjadi karena salah satu game-nya terjebak dalam pembekuan persetujuan.
Dokumen itu juga meminta orang tua untuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak mereka dalam menggunakan telepon seluler dan perangkat elektronik lainnya, dan merekomendasikan anak-anak untuk menghabiskan lebih dari satu jam di luar rumah setiap hari, demikian Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018