Gorontalo,  (Antaranews Gorontalo) - Lewat pelaksanaan Kirab Satu Negeri, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk hentikan melakukan politisasi agama.

Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor Saleh Ramli mengatakan kirab ini lahir dari adanya keprihatinan anak bangsa terhadap isu besar, yaitu gangguan terhadap konsensus nasional, yang akhir-akhir ini mendapat ancaman dari kelompok tertentu.

"Banyak kelompok yang mempolitisasi agama, dan juga kelompok yang terus menyuarakan paham yang dianggap bertentangan dengan konsesus nasional," kata Saleh Ramli selaku koordinator Kirab Satu Negeri zona V.

Ia menilai banyak pihak yang mereka terus bersuara di media sosial seolah mempertanyakan konsensus kita dalam bernegara, dan pihaknya tidak ingin itu terjadi.

"Lewat kirab ini juga kami ingin menyatakan ke dunia bahwa Indonesia adalah negara yang cinta damai," tegasnya.

Terhadap isu yang mengaitkan gerakan Kirab Satu Negeri dengan pelaksanaan pemilihan presiden 2019 yang mendukung Jokowi, Ramli dengan tegas membantah hal tersebut.

"Kirab Satu Negeri adalah murni suara GP Ansor terhadap kelompok yang memecah belah bangsa, dan tidak ada kaitannya dengan pilpres, saya sendiri calon legislatif dari Gerindra," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa dirinya selaku koordinator Sulawesi mulai dari Miangas hingga nanti berakhir di Yogyakarta, memastikan tidak ada kegiatan atau motivasi politik didalam pelaksanaan yang kurang lebih selama 41 hari.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018