Jakarta, (Antara News) - Musisi Ahmad Dhani yang menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas) oposisi Koalisi Indonesia Adil Makmur  mendeteksi kekurangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku calon  petahana.

"Untuk urusan ekonomi ada sendiri, ahli politik ada Fadli Zon. Bukan bidang saya menjadi juru bicara visi-misi (pasangan capres-cawapres oposisi) Prabowo-Sandiaga. Saya ini 'ahli' mendeteksi kelemahan-kelemahan Jokowi, dan itu strategi kampanye saya," kata Ahmad Dhani.

Ia melihat ada kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh capres petahana.

"Misalnya, banyak janji kampanye yang tidak ditepati.Beberapa statement (pernyataan Jokowi) juga ada yang inkonsisten. Banyak sekali yang sudah saya dapat," terang Ahmad Dhani.

Dhani menegaskan, dirinya sebagai salah satu jurkamnas tidak dapat dipersekusi terkait dengan pilihan politik dan kegiatannya selama kampanye.

"Kalau sudah masuk jurkamnas tidak bisa dipersekusi, karena sudah dilindungi Undang-Undang. Jurkamnas itu juga sudah didaftarkan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum). Ada dasar hukumnya," tambah Dhani.

Dalam kesempatan itu, ia mengklaim bahwa proses pemilihan umum sulit untuk berjalan netral, karena ada pelanggaran yang sulit ditindak oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Di samping Ahmad Dhani, oposisi Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai pasangan capres-cawapres menunjuk sederet artis, seperti Neno Warisman, Mulan Jameela, Sunarji (Narji Cagur) sebagai jurkamnas. Bintang layar kaca lain yang menjadi jurkamnas oposisi, diantaranya Fauzi Baadila, Rachel Maryam, dan Eko Patrio.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018