Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Gorontalo, mempromosikan kerajinan kain kerawang di Inggris.
Ketua tim penggerak PKK, Rahmiyati Yahya mengaku, kunjungannya ke negara itu untuk mengikuti pameran yang di gelar Dibiarma Darmawan, konsultan "NYR Organic Independent" yang sudah lama tinggal menetap di Inggris dan telah memiliki galeri berisi beragam hasil kerajinan dari seluruh Indonesia.
"Saya ingin mempopulerkan kain kerawang khas Gorontalo, yang sudah cukup di kenal di mancanegara, seperti Maroko, Dubai, Swedia dan Jepang," ujar Rahmiyati yang juga menjabat ketua Dewan Kesenian Daerah (Dekranasda) kabupaten tersebut.
Olehnya, ketika mendapat undangan dari Dibiarma Darmawan, Rahmiyati mengaku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut, untuk mempopulerkan kain kerawang di Inggris.
Menurut dia, kerajinan asal Gorontalo ini sudah semakin beragam, baik modifikasi sulaman dan benang yang digunakan sehingga semakin layak di populerkan di Indonesia dan luar negeri.
Keikutsertaan pihaknya pada pameran tersebut kata isteri bupati David Bobihoe Akib yang juga senator DPD-RI itu, sangat besar manfaatnya.
Sebab kerajinan kerawang akan semakin terkenal bahkan meningkatkan peluang pasar internasional.
PKK berupaya agar kerajinan kain kerawang terus diperkenalkan kepada dunia luar, bahkan pada agenda kunjungan kerja DPD-RI di beberapa negara, Rahmiyati mengaku selalu setia menggunakan kerawang.
"Tidak hanya mengundang ketertarikan luar negeri terhadap kain kerawang, namun diharapkan banyak peluang bisnis bahkan bantuan modal usaha yang bisa ditarik ke Gorontalo untuk pengembangan sulaman khas daerah ini," Ujarnya.
Di samping itu, PKK berharap pemerintah daerah terus berupaya mendorong perekonomian para pengrajin kain kerawang, agar semakin produktif dan bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal, nasional dan internasional.
Sebab kain kerawang yang dikerjakan dengan tangan "handmade" ini, membutuhkan waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan sampai setahun untuk menghasilkan sulaman berkualitas dan sesuai selera pasar.
Sehingga modal usaha yang berkesinambungan, sangat dibutuhkan para pengrajin untuk pengembangan ole-ole khas Gorontalo ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Ketua tim penggerak PKK, Rahmiyati Yahya mengaku, kunjungannya ke negara itu untuk mengikuti pameran yang di gelar Dibiarma Darmawan, konsultan "NYR Organic Independent" yang sudah lama tinggal menetap di Inggris dan telah memiliki galeri berisi beragam hasil kerajinan dari seluruh Indonesia.
"Saya ingin mempopulerkan kain kerawang khas Gorontalo, yang sudah cukup di kenal di mancanegara, seperti Maroko, Dubai, Swedia dan Jepang," ujar Rahmiyati yang juga menjabat ketua Dewan Kesenian Daerah (Dekranasda) kabupaten tersebut.
Olehnya, ketika mendapat undangan dari Dibiarma Darmawan, Rahmiyati mengaku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut, untuk mempopulerkan kain kerawang di Inggris.
Menurut dia, kerajinan asal Gorontalo ini sudah semakin beragam, baik modifikasi sulaman dan benang yang digunakan sehingga semakin layak di populerkan di Indonesia dan luar negeri.
Keikutsertaan pihaknya pada pameran tersebut kata isteri bupati David Bobihoe Akib yang juga senator DPD-RI itu, sangat besar manfaatnya.
Sebab kerajinan kerawang akan semakin terkenal bahkan meningkatkan peluang pasar internasional.
PKK berupaya agar kerajinan kain kerawang terus diperkenalkan kepada dunia luar, bahkan pada agenda kunjungan kerja DPD-RI di beberapa negara, Rahmiyati mengaku selalu setia menggunakan kerawang.
"Tidak hanya mengundang ketertarikan luar negeri terhadap kain kerawang, namun diharapkan banyak peluang bisnis bahkan bantuan modal usaha yang bisa ditarik ke Gorontalo untuk pengembangan sulaman khas daerah ini," Ujarnya.
Di samping itu, PKK berharap pemerintah daerah terus berupaya mendorong perekonomian para pengrajin kain kerawang, agar semakin produktif dan bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal, nasional dan internasional.
Sebab kain kerawang yang dikerjakan dengan tangan "handmade" ini, membutuhkan waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan sampai setahun untuk menghasilkan sulaman berkualitas dan sesuai selera pasar.
Sehingga modal usaha yang berkesinambungan, sangat dibutuhkan para pengrajin untuk pengembangan ole-ole khas Gorontalo ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014