Gorontalo, (Antara News) - Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu (SKIPM) Gorontalo mendorong pelaku usaha perikanan di daerah itu untuk dapat melakukan ekspor ikan tuna.

Kepala SKIPM Gorontalo, Hamzah di Gorontalo, Sabtu, mengatakan jika melihat dari segi kualitas ikan tuna, diberbagai daerah hampir semuanya sama, namun tergantung dari penanganan awalnya.

"Untuk meningkatkan ekspor hasil perikanan pihaknya sudah berupaya menyampaikan baik secara personal maupun mengundang para pemilik ikan untuk datang ke kantor," ujarnya.

Hal itu bertujuan untuk mencari kendala apa yang dihadapi baik nelayannya maupun pihak pengusahanya termasuk juga instansi yang terkait.

"Jika nelayan menangani dari awal dengan benar dan baik tentunya sama saja jika dilakukan di daerah manapun, yang penting pada saat penanganan awal itu ditangani dengan baik," kata dia, lagi.

Penanganan awal yang dimaksud dalam arti ketersediaan es, waktu yang standar sehingga sampai kepada unit mengolahan itu tidak mengalami penurunan kualitas mutu.

"Berkaitan dengan dolar tentu jika bicara ekspor dan saat ini dolar dalam keadaan naik itu tentunya lebih menguntungkan tetapi dari sisi para nelayan itu juga berdampak karena ada kenaikan nilai harga," ungkap Hamzah.

Ia menjelaskan jika saat ini sebagian besar ikan asal Gorontalo diekspor ke sejumlah negara Asia yaitu Jepang, Vietnam, Singapura dan Hongkong.

"Untuk pengiriman domestik saat ini tentu lebih besar, karena keterbatasan unit pengolahan yang standar maka sebagian besar sifatnya domestik. Namun yang domestik juga akhirnya di ekspor melalui pintu yang ada di Surabaya, Makasar, maupun Bali," pungkasnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018