Gorontalo, (Antara News) - Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) Gorontalo, organisasi perkumpulan warga Minahasa/Manado di perantauan, kembali menyalurkan bantuan untuk warga korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Kami dari Dewan Pengurus Daerah K3 Gorontalo merasa prihatin dengan kondisi di Palu, Donggala dan Sigi, karena masih banyak warga yang berada di pengungsian, sehingga perlu untuk dibantu," kata Ketua DPD K3 Provinsi Gorontalo Berty Runtukahu serta Ketua Pakasaan Kota Gorontalo Refky Karauwan, Minggu.

Adapun bantuan K3 Gorontalo yang kali ini bekerjasama dengan PT Sungai dan Samudera Konstruksi Grup, yang disalurkan adalah sejumlah kebutuhan pokok, seperti beras sebanyak dua ton, mie instan sebanyak 200 dus, pakaian layak untuk orang dewasa dan anak-anak sebanyak dua karung.

Tidak seperti pengiriman bantuan pertama yang dilakukan K3 Gorontalo, yakni hanya dititipkan melalui posko kemanusiaan di Korem 133/Nani Wartabone Gorontalo, kali ini dibawa langsung melalui transportasi darat hingga ke titik lokasi di Palu dan Donggala.

Pada pengiriman pertama pada 1 Oktober 2018, penggalangan bantuan dilakukan secara swadaya oleh seluruh anggota K3 di Gorontalo diserahkan ke posko kemanusiaan Korem 133/Nani Wartabone, guna diteruskan ke Sulteng.

Pada waktu itu, bantuan diterima kepala penerangan Korem 133/Nani Wartabone Mayor TNI Fathan Ali, yang sudah dibawa secara bersamaan dengan bantuan yang dikumpulkan dari jajaran kesatuan TNI AD serta Pemprov Gorontalo.

"Kegiatan bakti sosial seperti ini merupakan keterpanggilan secara moril anggota K3 Gorontalo untuk membantu korban terdampak gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala," kata Refky Karauwan.

Apalagi kondisi korban pascagempa Palu dan Donggala, pada awal musibah itu, sangat memprihatinkan karena selain kehilangan sanak keluarga, pasokan makanan hanya berharap dari bantuan daerah luar.

"Bantuan tahap kedua ini, sengaja kami bawa langsung untuk melihat lebih dekat warga setempat. Mungkin bisa diketahui apa bentuk bantuan yang dibutuhkan selain yang kami bawa," tambah Refky.

Sebelumnya Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merilis korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulteng sebanyak 2.073 orang.

Korban meninggal dunia yang ditemukan di Kota Palu 1.663 orang, Kabupaten Donggala 171 orang, Kabupaten Sigi 223 orang, Kabupaten Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu, Sulawesi Barat satu orang.

Sementara itu, korban yang dilaporkan hilang 680 orang. Korban luka-luka yang dirawat 10.679 orang dengan perincian 2.549 orang luka berat dan 8.130 orang luka ringan.

Pengungsi berjumlah 87.725 jiwa, sebanyak 78.994 jiwa mengungsi di 112 titik di wilayah Sulteng, sedangkan 8.731 jiwa di luar Sulteng.

Pewarta: Hence Paat

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018