Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan defisit anggaran pada akhir 2018 berada pada kisaran 1,83 persen - 2,04 persen terhadap PDB atau lebih rendah dari target dalam APBN 2,19 persen terhadap PDB.

"Untuk akhir tahun, defisit APBN di bawah dua persen, atau kisaran 1,83 persen - 2,04 persen, jauh lebih rendah dari 2,19 persen," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers perkembangan APBN di Jakarta, Rabu.

Sri Mulyani mengatakan rendahnya proyeksi defisit anggaran pada akhir 2018 terjadi karena adanya pengelolaan fiskal yang memadai, yang terlihat dari membaiknya pertumbuhan penerimaan pajak dan realisasi belanja pemerintah pusat.

Hingga akhir September 2018, realisasi penerimaan pajak mengalami pertumbuhan 16,5 persen dan belanja pemerintah pusat tercatat tumbuh 16,1 persen, atau lebih tinggi dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kita lihat dengan tren penerimaan dan belanja yang sama-sama baik, terutama penerimaan yang sangat kuat, outlook defisit nanti pada akhir tahun sangat menggembirakan," ujar Sri Mulyani.

Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani mengatakan realisasi defisit anggaran dalam APBN hingga 30 September 2018 telah mencapai Rp200,2 triliun atau 1,35 persen terhadap PDB.
 

Pewarta: Satyagraha

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018