Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, Ricky Gozali mengatakan iven Gorontalo Karnaval Karawo 2018, memberikan efek ganda terhadap perekonomian di daerah itu, khususnya sektor riil.
"Besarnya dampak ekonomi yang ditimbulkan membuat kami, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung dan mendorong terselenggaranya acara ini dengan baik," ujar Ricky di Gorontalo, Minggu.
Ia menjelaskan, iven tahunan itu juga memberikan dampak promosi pariwisata yang ada di Provinsi Gorontalo.
"Pada tahun 2016 kita menetapkan karawo sebagai UMKM unggulan daerah. Langkah ini merupakan transformasi awal Karawo sebagai kerajinan khas Gorontalo yang tidak hanya memiliki nilai seni dan budaya melainkan nilai ekonomi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Gorontalo," ungkapnya.
Ricky mengatakan Bank Indonesia melakukan pembinaan dari berbagai aspek secara terstruktur dan komprehensif, seperti pemberian pelatihan "softskill" kepada perajin, bantuan peralatan teknis, hingga fasilitasi dalam rangka perluasan akses pasar hingga tingkat internasional.
"Hasil pembinaan yang dilakukan Bank Indonesia memberikan dampak yang sangat signifikan. Selain meningkatnya pendapatan para pengrajin, setiap tahunnya sulaman karawo selalu mendapatkan prestasi dan berbagai penghargaan," kata dia, lagi.
Ia mengungkapkan jika pada tahun 2018 ini karawo terpilih sebagai satu dari empat belas kerajinan Indonesia yang ditampilkan dan menjadi seragam khusus panitia dan peserta dari Bank Indonesia dalam acara IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua Bali.
"Perlu diketahui bahwa acara tersebut dihadiri 34.000 tamu VIP internasional seperti Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara, perusahaan swasta multinasional, investor, dan media," ucapnya.
Selain itu, kain karawo kembali diundang untuk berpartisipasi dalam acara fashion terbesar di Indonesia yaitu Indonesia Fashion Week 2018.
"Kain karawo juga tampil dalam acara fashion show Karya Kreatif Indonesia 2018. Dalam acara pameran kerajinan tahunan terbesar di Indonesia ini penjualan karawo naik hingga sebesar 150 persen," kata Ricky.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"Besarnya dampak ekonomi yang ditimbulkan membuat kami, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung dan mendorong terselenggaranya acara ini dengan baik," ujar Ricky di Gorontalo, Minggu.
Ia menjelaskan, iven tahunan itu juga memberikan dampak promosi pariwisata yang ada di Provinsi Gorontalo.
"Pada tahun 2016 kita menetapkan karawo sebagai UMKM unggulan daerah. Langkah ini merupakan transformasi awal Karawo sebagai kerajinan khas Gorontalo yang tidak hanya memiliki nilai seni dan budaya melainkan nilai ekonomi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Gorontalo," ungkapnya.
Ricky mengatakan Bank Indonesia melakukan pembinaan dari berbagai aspek secara terstruktur dan komprehensif, seperti pemberian pelatihan "softskill" kepada perajin, bantuan peralatan teknis, hingga fasilitasi dalam rangka perluasan akses pasar hingga tingkat internasional.
"Hasil pembinaan yang dilakukan Bank Indonesia memberikan dampak yang sangat signifikan. Selain meningkatnya pendapatan para pengrajin, setiap tahunnya sulaman karawo selalu mendapatkan prestasi dan berbagai penghargaan," kata dia, lagi.
Ia mengungkapkan jika pada tahun 2018 ini karawo terpilih sebagai satu dari empat belas kerajinan Indonesia yang ditampilkan dan menjadi seragam khusus panitia dan peserta dari Bank Indonesia dalam acara IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua Bali.
"Perlu diketahui bahwa acara tersebut dihadiri 34.000 tamu VIP internasional seperti Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara, perusahaan swasta multinasional, investor, dan media," ucapnya.
Selain itu, kain karawo kembali diundang untuk berpartisipasi dalam acara fashion terbesar di Indonesia yaitu Indonesia Fashion Week 2018.
"Kain karawo juga tampil dalam acara fashion show Karya Kreatif Indonesia 2018. Dalam acara pameran kerajinan tahunan terbesar di Indonesia ini penjualan karawo naik hingga sebesar 150 persen," kata Ricky.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018