Gorontalo, (Antara News) - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Gorontalo mengusulkan lahan tidur yang ada di daerah itu, dimanfaatkan untuk menanam pisang.

"Banyak lahan tidur di Gorontalo ini, sayang tidak dimanfaatkan. Bisa ditanami pisang, karena sekarang permintaan keripik pisang semakin tinggi," ujar pengurus IWAPI, Saurin, Senin.

Bahan baku pisang, lanjutnya, adalah salah satu hambatan yang dialami para pengusaha keripik khususnya jenis pisang tanduk.

"Mengapa tidak pemerintah dan pemilik tanah melihat peluang ini? Jika Gorontalo bisa menghasilkan lebih banyak pisang tanduk, pengusaha juga terbantu dan tidak perlu memasok dari luar," jelasnya.

Ia berharap petani melirik peluang komoditi pisang tanduk, meski produksi pisang jenis lain di Gorontalo cukup besar.

Usaha kecil dan menengah keripik pisang di Kota Gorontalo sampai saat ini masih terkendala ketersediaan pisang tanduk sebagai bahan baku.

"Sulit untuk mendapatkan pisang tanduk dalam jumlah banyak di pasar tradisional akhir-akhir ini," kata pengusaha keripik pisang Nispiati Ilahude, pada forum Diskusi bertajuk "Hambatan Usaha" yang digelar National Support for Local Investment Climate (NSLIC) di Hotel Maqna,

Ia harus berburu dari pasar satu ke pasar lainnya, untuk mendapatkan pisang tanduk dalam jumlah lebih banyak.

"Malah ada yang menjual pisang tanduk per buah, bukan dalam satu tandan atau satu sisir," tambahnya.

Ia menilai Gorontalo adalah daerah dengan produksi pisang yang melimpah, namun hanya terbatas pada jenis selain pisang tanduk.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018