Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Perwakilan Taiwan untuk Indonesia Lan Xiali mengatakan Indonesia dan Taiwan telah menuntaskan kerja sama pendidikan dan pelatihan bidang teknik mesin.

"Penyelesaian program berlangsung pada 18 November di Lembaga Pelatihan Formosa Teknologi Sentral, Jakarta," kata Lan di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan kerja sama tersebut merupakan bagian dari cetak biru "Kebijakan Baru ke Arah Selatan" yang orientasinya memberdayakan sumber daya manusia. 

"Kerja sama pemerintah Taiwan dan Indonesia dalam penyelesaian pelatihan ini merupakan contoh kebijakan konkret dalam menerapkan kebijakan baru ke arah selatan," sebut Lan.

Ia pun meyakini Indonesia dan Taiwan memiliki potensi kerja sama bidang lain yang dapat lebih lanjut dieksplorasi.

"Komitmen semacam ini layak diteruskan oleh kedua belah pihak pemerintah maupun swasta," tegas Lan.

Lan menerangkan badan pendidikan berkontribusi cukup besar dalam mengembangkan sektor industri di Taiwan.  

"Balai pelatihan ikut menyediakan tenaga teknis yang tepat, artinya ikut andil meningkatkan produktivitas. Faktor itu merupakan kunci keajaiban ekonomi Taiwan di masa lalu dan kunci peningkatan transformasi industri manufaktur Taiwan saat ini," jelas Lan.

Ia pun beranggapan sektor industri di Indonesia juga membutuhkan badan pelatihan dan sertifikasi yang terpadu demi memasok tenaga kerja terampil ke dunia usaha.

Kurangnya tenaga kerja terampil, Lan meyakini, dapat menghambat minat investasi dan membatasi potensi pengembangan industri. 

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Ekonomi Taiwan telah menandatangani nota kesepahaman pada 29 Juni untuk kerja sama di berbagai bidang.

Tindak lanjutnya, Pusat Teknologi Formosa akan mengadakan empat periode pelatihan "kursus teknik mesin".

Tiap periode pelatihan berlangsung selama satu bulan melibatkan 100 instruktur dari Badan Pelatihan Kementerian Industri Indonesia.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018