London (Antaranews Gorontalo) - Sebanyak 10 pemasok dan pengusaha kopi dari berbagai daerah di Indonesia seperti Kopi Gayo dari Aceh, kopi Malabar dari Jawa Barat dan Kopi Arabica dari Bali merambah Kerajaan Inggris dalam acara Indonesia Coffee Day yang digelar KBRI London.
Dubes RI di London Rizal Sukma kepada Antara London, Jumat, mengatakan acara Indonesia Coffee Day yang diadakan untuk pertama kalinya dalam upaya mempromosikan kopi Indonesia kepada masyarakat Inggris.
Acara Indonesia Coffee Day yang digelar untuk pertama kalinya dalam upaya mencari peluang pasar Inggris dimana masyarakatnya sangat pengemari kopi diawali dengan temu bisnis antara pengusaha asal Indonesia dengan pemilik kedai kopi di Inggris.
Pertumbuhan kedai kopi di Inggris sangat besar dalam lima tahun terakhir tercatat perkembangan kedai kopi mencapai seribu persen. "Ini merupakan peluang bagi kopi Indonesia," ujarnya.
Apalagi kopi Indonesia memiliki berbagai jenis dan cita rasa yang sangat unik menjadikannya salah satu yang paling dicari di dunia.
Sebanyak sepuluh pemasok kopi Indonesia datang bersama-sama untuk menawarkan rasa biji kopi terbaik mereka di London.
Acara diawali dengan Forum Bisnis menampilkan pembicara dan presentasi oleh para pengusaha kopi dari Indonesia dan peserta dapat mencicipi kopi Indonesia dalam berbagai jenis.
Dua pengusaha atau petani kopi yang berasal dari Kintamani Pulau Dewata, Bali Arabica dan, kopi Malabar dari Jawa Barat menjadi binaan Bank Indonesia merasa beruntung bisa ikut mempromosikan kopi mereka dalam acara Indonesia Coffee Day.
Komang Sukarsana dari Kintamani Coffee mengakui bahwa kopi Bali Arabica diproduksi dari pohon arabika yang ditanam di dataran tinggi Kintamani 900 meter di atas permukaan laut, di di lereng gunung berapi Gunung Batur.
Pohon-pohon kopi ini ditanam di bawah naungan berkombinasi dengan tanaman lain, dan dibuahi secara organik kualitas nya tidak dapat diragukan.
Dikatakan pada saat harga kopi jatuh di tahun 2012, Kintamani coffee mendapat bantuan dari Bank Indonesia baik dalam segi pemasaran maupun pembinaan bagi para petani kopi di Bali.
Sementara Direktur Gayo Mandiri Coffee, M. Amin mengatakan kopi Gayo Aceh tumbuh di daerah pegunungan di Aceh berupaya mencari peluang pasar di Inggris yang selama ini sudah dikenal di wilayah Asia. "Peluangnya cukup bagus dan pengusaha yang hadir merupakan potensi buyers," ujarnya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan yang diadakan KBRI London bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan dan Bank Indonesia, kopi Indonesia dapat diterima di Eropa khususnya Inggris.
Manager Kopi Malabar, Tiara Dwi Rahayu mengakui bahwa beruntung bisa ikut mempromosikan kopi yang dihasilkan dari perkebunan kopi di Jawa Barat.
Kopi Malabar yang diawali oleh grup petani kopi yang tergabung dalam Rahayu Tani ini mendapat pembinaan dari Bank Indonesia dan menfasilitasi kehadiran di Indonesia Coffee Day.
Asisten Direktur Bank Indonesia di Jakarta, Kartina Eka Darmawanti mengakui bahwa pihaknya berupaya membantu petani kopi di Indonesia baik dalam pembinaan maupun pemasaran.
"Tugas kami adalah dapat membantu pertumbuhan ekonomi para petani dengan cara meningkatkan produksi para petani kopi di tanah air," kata Kartina.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Dubes RI di London Rizal Sukma kepada Antara London, Jumat, mengatakan acara Indonesia Coffee Day yang diadakan untuk pertama kalinya dalam upaya mempromosikan kopi Indonesia kepada masyarakat Inggris.
Acara Indonesia Coffee Day yang digelar untuk pertama kalinya dalam upaya mencari peluang pasar Inggris dimana masyarakatnya sangat pengemari kopi diawali dengan temu bisnis antara pengusaha asal Indonesia dengan pemilik kedai kopi di Inggris.
Pertumbuhan kedai kopi di Inggris sangat besar dalam lima tahun terakhir tercatat perkembangan kedai kopi mencapai seribu persen. "Ini merupakan peluang bagi kopi Indonesia," ujarnya.
Apalagi kopi Indonesia memiliki berbagai jenis dan cita rasa yang sangat unik menjadikannya salah satu yang paling dicari di dunia.
Sebanyak sepuluh pemasok kopi Indonesia datang bersama-sama untuk menawarkan rasa biji kopi terbaik mereka di London.
Acara diawali dengan Forum Bisnis menampilkan pembicara dan presentasi oleh para pengusaha kopi dari Indonesia dan peserta dapat mencicipi kopi Indonesia dalam berbagai jenis.
Dua pengusaha atau petani kopi yang berasal dari Kintamani Pulau Dewata, Bali Arabica dan, kopi Malabar dari Jawa Barat menjadi binaan Bank Indonesia merasa beruntung bisa ikut mempromosikan kopi mereka dalam acara Indonesia Coffee Day.
Komang Sukarsana dari Kintamani Coffee mengakui bahwa kopi Bali Arabica diproduksi dari pohon arabika yang ditanam di dataran tinggi Kintamani 900 meter di atas permukaan laut, di di lereng gunung berapi Gunung Batur.
Pohon-pohon kopi ini ditanam di bawah naungan berkombinasi dengan tanaman lain, dan dibuahi secara organik kualitas nya tidak dapat diragukan.
Dikatakan pada saat harga kopi jatuh di tahun 2012, Kintamani coffee mendapat bantuan dari Bank Indonesia baik dalam segi pemasaran maupun pembinaan bagi para petani kopi di Bali.
Sementara Direktur Gayo Mandiri Coffee, M. Amin mengatakan kopi Gayo Aceh tumbuh di daerah pegunungan di Aceh berupaya mencari peluang pasar di Inggris yang selama ini sudah dikenal di wilayah Asia. "Peluangnya cukup bagus dan pengusaha yang hadir merupakan potensi buyers," ujarnya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan yang diadakan KBRI London bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan dan Bank Indonesia, kopi Indonesia dapat diterima di Eropa khususnya Inggris.
Manager Kopi Malabar, Tiara Dwi Rahayu mengakui bahwa beruntung bisa ikut mempromosikan kopi yang dihasilkan dari perkebunan kopi di Jawa Barat.
Kopi Malabar yang diawali oleh grup petani kopi yang tergabung dalam Rahayu Tani ini mendapat pembinaan dari Bank Indonesia dan menfasilitasi kehadiran di Indonesia Coffee Day.
Asisten Direktur Bank Indonesia di Jakarta, Kartina Eka Darmawanti mengakui bahwa pihaknya berupaya membantu petani kopi di Indonesia baik dalam pembinaan maupun pemasaran.
"Tugas kami adalah dapat membantu pertumbuhan ekonomi para petani dengan cara meningkatkan produksi para petani kopi di tanah air," kata Kartina.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018