Gorontalo, (ANTARA News) - Tim optimalisasi ekspor Provinsi Gorontalo menindaklanjuti penandatanganan nota kesepahaman peningkatan ekspor yang telah dilakukan 21 November 2018 lalu, dengan melakukan identifikasi potensi ekspor ke beberapa perusahaan eksportir di daerah itu.

"Sebagai langkah awal dalam menindaklanjuti nota kesepahaman tentang peningkatan ekspor yang telah ditandatangani Gubernur Gorontalo bersama Bank Indonesia, Kantor Bea Cukai, PT. Pelindo dan PT. Garuda Indonesia pada 21 november 2018, maka dilakukan identifikasi potensi ekspor melalui kunjungan lapangan dan pendataan terhadap beberapa perusahaan yang memiliki potensi ekspor," jelas Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo M. Nadjamuddin, Selasa.

Menurutnya, tim identifikasi yang terdiri dari Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo dan Bea Cukai Gorontalo, melakukan identifikasi potensi ekspor ini untuk meningkatkan nilai ekspor Provinsi Gorontalo, dengan sasaran para eksportir atau calon eksportir yang sudah melaksanakan perdagangan antar pulau ataupun perdagangan ekspor.

Para eksportir dan calon eksportir itu seperti PT. Seger Agro Nusantara untuk komoditi jagung, PT. Tri Jaya Tangguh untuk komoditi tepung kelapa dan PT. Milenium Agroindo Selebes untuk komoditi virgin coconut oil (vco).

Ia menjelaskan ekspor merupakan bagian yang sangat penting dalam perekonomian indonesia.

Kegiatan ekspor memberikan lapangan kerja bagi masyarakat, serta menghasilkan devisa yang sangat diperlukan untuk membiayai pembangunan.

"Pemulihan ekonomi berdasarkan pengalaman beberapa negara dapat dipercepat melalui dua faktor, yaitu peningkatan konsumen dalam negeri dan meningkatkan ekspor. Melalui peningkatan dan pengembangan ekspor, diharapkan disamping memperoleh devisa juga dapat meningkatkan investasi," urainya.

Identifikasi potensi ekspor mencakup beberapa kriteria, antara lain dengan melakukan pendekatan langsung kepada pelaku usaha sehingga dapat mengidentifikasi komoditi yang yang akan di ekspor baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang berpotensi ekspor.

Selain itu, tim optimalisasi ekspor secara langsung memberikan sosialisasi secara langsung kepada eksportir dan calon eksportir agar tetap melakukan pengurusan dokumen ekspor di Provinsi Gorontalo, meskipun barang akan di ekspor melalui pelabuhan daerah lain seperti Surabaya, Jakarta dan Manado.

Terkait kemudahan ekspor, kata Nadjamuddin, Pemprov Gorontalo akan tetap mengupayakan kemudahan dalam pelaksanaan perdagangan luar negeri baik dari segi penerbitan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) oleh Bea Cukai , penerbitan Surat Keterangan Asal)) oleh Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo, maupun dokumen ? dokumen pendukung kegiatan ekspor lainnya.

Bahkan untuk sertifikasi mutu barang ekspor, pemerintah telah memberikan fasilitasi pengujian gratis melalui UPTD Balai Pengujian Dan Sertifikasi Mutu Barang Provinsi Gorontalo.

Sementara itu Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri, Zakiya? Baserewan menjelaskan hasil identifikasi dengan kesimpulan bahwa Gorontalo memiliki potensi ekspor yang cukup besar.

Ia mencontohkan PT. Tri Jaya Tangguh selama ini telah melakukan kegiatan ekspor tepung kelapa ke negara Eropa, Cina dan Timur Tengah dengan nilai rata-rata produk tepung kepala 100 kontainer per bulan, atau kurang lebih 1.300 ton per bulan.

PT. Milenium Agroindo Selebes sejak bulan Juni 2018 telah mengekspor 76 ton VCO tetapi tidak terdata sebagai ekspor Provinsi Gorontalo, karena pengurusan PEB dan SKA dilakukan di Surabaya.

?Ini merupakan tantangan bagi kita semua, bagaimana merangkul para eksportir agar dapat mengurus dokumen ekspor di Provinsi Gorontalo," tambahnya.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018