Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Gorontalo bertekad untuk mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Presiden 2019, dengan menargetkan partisipasi pemilih minimal 80 persen.
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Forkopimda untuk membahas Tahapan Kampanye Pemilu yang dipimpin oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Selasa.
Selain menghadirkan Ketua KPU Fadliyanto Koem dan Ketua Bawaslu Jaharudin Umar, rapat tersebut juga diikuti oleh Kapolda Gorontalo Brigjenpol Rachmad Fudail, Kajati Firdaus Dewilmar, Danrem 133/NW Kolonel Czi Arnold Ritiauw.
Beberapa hal yang berkembang dalam rapat tersebut di antaranya menyangkut sosialisasi pelaksanaan pencoblosan pada tanggal 17 April.
Penyelenggara diminta untuk mengintensifkan sosialisasi hingga ke desa-desa, mengingat ada perbedaan mendasar antara Pemilu tahun 2014 dan tahun 2019 ini.
"Sosialisasi ini sangat penting supaya target kita partisipasi pemilih di atas 80 persen dapat tercapai. Ada saran dari Kapolda untuk memberdayakan Babinkamtibmas, Babinsa untuk membantu KPU sosialisasi, tapi lihat lagi regulasinya apakah itu memungkinkan atau tidak," kata gubernur.
Ketua KPU Provinsi Gorontalo Fadliyanto Koem mengatakan meskipun pemerintah pusat menargetkan partisipasi pemilih di atas 75 persen, namun pihaknya mematok minimal 80 persen.
Terkait dengan sosialisasi Pemilu 2019, pihaknya akan membentuk Relawan Demokrasi yang terdiri dari 55 orang di setiap kabupaten/kota.
Relawan akan aktif bekerja untuk sosialisasi mulai dari bulan Februari hingga April nanti.
"Ada biaya operasionalnya. Mereka nanti akan segera kami beri bimbingan teknis," tambahnya.
Untuk menyelesaikan berbagai persoalan terkait pelaksanaan pemilu di Gorontalo, berbagai unsur sepakat untuk mengintensifkan pertemuan formal dan non formal seminggu sekali.
Hal itu bertujuan agar masalah di lapangan bisa segera diidentifikasi dan dicarikan jalan keluarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Forkopimda untuk membahas Tahapan Kampanye Pemilu yang dipimpin oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Selasa.
Selain menghadirkan Ketua KPU Fadliyanto Koem dan Ketua Bawaslu Jaharudin Umar, rapat tersebut juga diikuti oleh Kapolda Gorontalo Brigjenpol Rachmad Fudail, Kajati Firdaus Dewilmar, Danrem 133/NW Kolonel Czi Arnold Ritiauw.
Beberapa hal yang berkembang dalam rapat tersebut di antaranya menyangkut sosialisasi pelaksanaan pencoblosan pada tanggal 17 April.
Penyelenggara diminta untuk mengintensifkan sosialisasi hingga ke desa-desa, mengingat ada perbedaan mendasar antara Pemilu tahun 2014 dan tahun 2019 ini.
"Sosialisasi ini sangat penting supaya target kita partisipasi pemilih di atas 80 persen dapat tercapai. Ada saran dari Kapolda untuk memberdayakan Babinkamtibmas, Babinsa untuk membantu KPU sosialisasi, tapi lihat lagi regulasinya apakah itu memungkinkan atau tidak," kata gubernur.
Ketua KPU Provinsi Gorontalo Fadliyanto Koem mengatakan meskipun pemerintah pusat menargetkan partisipasi pemilih di atas 75 persen, namun pihaknya mematok minimal 80 persen.
Terkait dengan sosialisasi Pemilu 2019, pihaknya akan membentuk Relawan Demokrasi yang terdiri dari 55 orang di setiap kabupaten/kota.
Relawan akan aktif bekerja untuk sosialisasi mulai dari bulan Februari hingga April nanti.
"Ada biaya operasionalnya. Mereka nanti akan segera kami beri bimbingan teknis," tambahnya.
Untuk menyelesaikan berbagai persoalan terkait pelaksanaan pemilu di Gorontalo, berbagai unsur sepakat untuk mengintensifkan pertemuan formal dan non formal seminggu sekali.
Hal itu bertujuan agar masalah di lapangan bisa segera diidentifikasi dan dicarikan jalan keluarnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019