Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah kafe di Gorontalo menawarkan paket nonton bareng (nobar) piala dunia Brazil, hingga sahur kepada para pengunjung di bulan puasa.
Keraton Cafe di kawasan Jalan Nani Wartabone, Kota Gorontalo, menawarkan paket tersebut, karena ingin memanfaatkan dua momentum di bulan Juli, yakni Ramadhan dan piala dunia.
"Waktunya sangat pas karena pertandingan sepakbola digelar dini hari, jadi pengunjung bisa menghabiskan waktu nonton sekaligus sahur di kafe kami," kata pengelola Keraton Cafe Adiwinata, Jumat.
Untuk menarik minat pengunjung, ia memberikan diskon hingga 30 persen dengan pembelian di atas Rp25 ribu pada saat nobar dan sahur.
Dengan konsep tersebut, katanya, kafe miliknya bisa meningkatkan omset penjualan sekitar 50 persen di bulan Ramadhan, meski tutup pagi hingga sore hari.
Sementara kafe lainnya juga buka pada saat sahur dan menyiapkan layar besar bagi pembeli yang ingin berkumpul bersama.
"Biasanya yang datang ke kafe kami berkelompok dan memesan makanan di luar yang kami sediakan, tapi tetap kami layani. Cara ini bisa menutup minimnya omset di bulan puasa," kata pemilik cafe lainnya di Kota Gorontalo, Dedi.
Menurutnya, selain karena adanya peraturan dari Pemerintah Kota Gorontalo, para pemilik warung makan, restoran dan kafe di daerah tersebut memilih untuk tutup siang hari.
Kafe-kafe baru mulai buka pada pukul 16.00 Wita, menjelang buka puasa dan sebagian diantaranya baru tutup pukul 05.00 pagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Keraton Cafe di kawasan Jalan Nani Wartabone, Kota Gorontalo, menawarkan paket tersebut, karena ingin memanfaatkan dua momentum di bulan Juli, yakni Ramadhan dan piala dunia.
"Waktunya sangat pas karena pertandingan sepakbola digelar dini hari, jadi pengunjung bisa menghabiskan waktu nonton sekaligus sahur di kafe kami," kata pengelola Keraton Cafe Adiwinata, Jumat.
Untuk menarik minat pengunjung, ia memberikan diskon hingga 30 persen dengan pembelian di atas Rp25 ribu pada saat nobar dan sahur.
Dengan konsep tersebut, katanya, kafe miliknya bisa meningkatkan omset penjualan sekitar 50 persen di bulan Ramadhan, meski tutup pagi hingga sore hari.
Sementara kafe lainnya juga buka pada saat sahur dan menyiapkan layar besar bagi pembeli yang ingin berkumpul bersama.
"Biasanya yang datang ke kafe kami berkelompok dan memesan makanan di luar yang kami sediakan, tapi tetap kami layani. Cara ini bisa menutup minimnya omset di bulan puasa," kata pemilik cafe lainnya di Kota Gorontalo, Dedi.
Menurutnya, selain karena adanya peraturan dari Pemerintah Kota Gorontalo, para pemilik warung makan, restoran dan kafe di daerah tersebut memilih untuk tutup siang hari.
Kafe-kafe baru mulai buka pada pukul 16.00 Wita, menjelang buka puasa dan sebagian diantaranya baru tutup pukul 05.00 pagi.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014