Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak menguat tiga poin menjadi Rp14.230 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.233 per dolar AS.
 

Menguatnya rupiah seiring tenangnya kondisi pasar.

"Kondisi pasar memang cenderung tenang. Setelah No Deal Brexit ditolak, pasar sudah mulai tenang karena berarti Inggris akan keluar dengan kesepakatan. Jadi sentimen global juga masih tenang," kata Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yashyi di Jakarta.

Selain itu, Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed) pada Rabu (20/3) besok diprediksi masih akan mempertahankan tingkat suku bunganya seiring belum meningkatnya pertumbuhan ekonomi AS.

"The Fed juga besok masih diperkirakan dovish soalnya data-data ekonomi Amerika memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Jadi kenaikan suku bunga kemungkinan tidak akan terjadi," ujar Dini.

Di sisi lain, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2019 juga memberikan pengaruh positif terhadap pergerakan rupiah.

"Di saat pergerakan pasar global lagi tenang, kita indonesia punya katalis positif dari fundamental kita, terutama surplus "trade balance". Jadi rupiahnya masih bisa menguat," kata Dini.
 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019