Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Memasuki H-1 Hari Raya Idul Fitri, jumlah pengunjung pasar senggol di Kabupaten Gorontalo Utara, naik 200 persen.

Pengelola pasar tersebut, Yamin Abas, Minggu, mengaku, peningkatan jumlah kunjungan di pasar yang mayoritas dipenuhi penjual pakaian dan alat kebutuhan rumah tangga seperti tirai jendela dan bunga hias ini terjadi sejak H-2.

Diprediksi pengunjung di pasar ini mencapai ribuan orang mengingat padatnya lokasi sehingga ruang gerak menjadi terbatas.

"Namanya saja pasar senggol, tak heran jika pengunjung saling senggol berebutan melakukan pembelian," ujar Yamin.

Dia menambahkan, jalur trans Sulawesi di depan pasar senggol sangat macet meski telah diretas dan dibuat satu arah, akibat kendaraan becak motor (bentor) memadati badan jalan.

Diprediksi tingginya jumlah pengunjung di pasar ini akan terjadi hingga pukul 00.00 Wita nanti seperti tahun-tahun sebelumnya.

Yamin mengaku, agak kewalahan memantau situasi keamanan dan ketertiban di pasar tersebut, sehingga terpaksa menggunakan pengeras suara untuk mengimbau pengunjung agar berhati-hati terhadap aksi kejahatan yang rentan terjadi.

Sementara itu, Safrudin, warga Kecamatan Ponelo Kepulauan mengaku, memanfaatkan pasar senggol tersebut untuk memenuhi kebutuhan sandang bagi keluarganya.

"Beruntung pasar senggol telah dibuka di kabupaten ini, sehingga kami tidak bingung lagi untuk membeli pakaian baru maupun perlengkapan shalat," ujarnya.

Ia mengaku, selama ini harus mengeluarkan biaya transportasi cukup mahal sekedar ingin membeli kebutuhan pakaian di pasar senggol yang ada di Kota Gorontalo, sebab jarak yang jauh.

Namun pasar senggol yang difasilitasi pemerintah daerah ini, sangat membantunya mendapatkan kebutuhan dengan mudah dan jarak tempuh yang sangat dekat dengan wilayah kepulauan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014