Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi, bergerak melemah 62 poin menjadi Rp14.225 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.163 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah melemah seiring meningkatnya kekhawatiran potensi resesi di Amerika Serikat (AS).

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, mengatakan pasar global dilanda kekhawatiran terhadap potensi resesi di AS yang semakin besar ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) 10 tahun menunjukkan kurva terbalik atau inverted pada perdagangan Jumat (22/3) lalu untuk pertama kalinya sejak 2007.

"Jika inverted berlanjut, potensi resesi meningkat, mestinya akan direspons The Fed dengan menurunkan suku bunga acuannya," ujar Lana.

Imbal hasil US Treasury 10 tahun turun 0,08 persen menjadi 2,455 persen, sedangkan untuk yang jangka pendek tiga bulan tercatat 2,46 persen. Inverted yield curve terjadi ketika imbal hasil obligasi jangka panjang lebih rendah dibandingkan imbal hasil obligasi yang pendek, sebagai indikasi risiko jangka pendek yang meningkat.

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019